Oleh: Martin Simamora
Selamat Natal
Mengapa anda mengucapkan
Selamat Natal? Saya berpendapat lebih tepat dan memang memiliki kebenaran terdasar untuk berkata : Selamat bagimu, sebab anda telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, Penebus dan Tuhan
pribadimu. Tentu saya tidak akan mengharamkan siapapun untuk berucap Selamat (hari) Natal, namun pada kesempatan indah ini,
saya hendak mengajak kita semua untuk menangkap makna terhakiki mengapa Putera
Allah satu-satunya itu, hadir atau datang atau natal ke dunia ini? Bagi saya
pribadi natal bermakna, saya oleh kasih
Allah yang besar, menjadi memiliki momentum keselamatan yang sejati atau yang sesungguhnya
atau yang otentik, sebab Yesus yang telah natal di Bethlehem, juga mau dan
telah natal di dalam diri saya. Dan tergenapilah sudah deklarasi sorga oleh malaikat,
yang sebetulnya merupakan deklarasi yang sangat personal dan dan sangat mesra atau penuh dengan nuansa cinta kasih
yang mulia. Mari kita baca sebagaimana
injil Lukas menyampaikanya bagi kita:
Lukas 2:8-11“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”
Saya sebagai seorang bersuku Batak telah menjadi bagian
dari penerima kesukaan besar bagi seluruh bangsa. Dari Bethlehem telah sampai
kepada seorang yang bersuku Batak; dari Sorga telah sampai berita itu kepada
seorang bersuku Batak. Dan demikian juga siapapun anda dan suku apapun anda,
berita injil atau kabar baik itu telah sampai kepada telinga anda. Tinggal anda
bagaimana mengapresiasi berita dari sorga itu, apakah menerimanya ataukah
menganggapnya sebagai angin lalu saja.

