Oleh Martin Simamora
Ketika Yesus Memilih Siapa Yang Menjadi
Sahabat-Sahabatnya
credit: itsallabotwomen |
“Yoh
15:14-16 Kamu adalah sahabat-Ku... Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang
memilih kamu.”
Bacalah
lebih dulu “Seperti Aku...”
Memiliki sahabat kerap
dimaknai sebagai lebih dari sekedar memiliki teman, lebih dari sekedar
mengetahui nama dan bertegur sapa ala kadarnya. Memiliki sahabat dapat dimaknai
memiliki seseorang yang dapat dipercayai
untuk menyimpan sedikit rahasia yang anda miliki. Memiliki sahabat dapat
dikatakan sebagai tindakan kita untuk memilih seseorang untuk masuk kedalam
lingkar pertemanan yang lebih khusus
dibandingkan dengan kebanyakan teman atau orang yang anda kenali sehari-hari seperti orang anda temui dan sekedar menyapa ala kadarnya.
Tidak pernah, anda
memiliki sahabat bukan atas dasar pilihanmu sendiri sebab anda harus meyakini
secara pasti bahwa seorang teman memang layak untuk dijadikan seorang sahabat,
seorang yang lebih daripada teman-teman kebanyakan.
Yesus pun memiliki
sahabat, dan dia sendiri yang memilih
siapa-siapa yang dapat menjadi
sahabatnya. Semua orang dapat berteman dengan Yesus, semua orang dapat dan
telah menerima kebaikan dan mujizat Yesus,namun jelas sekali tidak semua yang
telah menerima kebaikan Yesus juga telah menjadi sahabat Yesus. Namun ketika Yesus memilih seseorang menjadi sahabatnya, itu adalah sebuah cinta yang tiada tandingnya!