Oleh : Martin Simamora
Anugerah
Yang Disalahgunakan
Galatia 1:8-9
“Tetapi sekalipun kami atau seorang
malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda
dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah
dia. “
Galatia 5:13
“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam
dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. “
Artikel ini
memiliki keterkaitan yang ketat sebagai pelengkap terhadap artikel “Menguji Pengajaran Joseph Prince,” oleh sebab sebuah hal :Gerakan Anugerah yang menitikberatkan pada
kemerdekaan orang Kristen dan menyurutkan pentingnya perilaku bermoral dalam
menikmati kemerdekaan. Gerakan
ini harus berhadap-hadapan dengan salah satu Epistel yang sebetulnya pada satu sisi
menekankan kemegahan Anugerah secara demonstratif; sebuah surat yang berisikan
kecaman keras terhadap praktek-praktek Judaisme dalam kehidupan Kristen.
Paulus bahkan menyatakan bahwa Injil
yang berbaur dengan praktek-praktek Judaisme sebagai injil yang berbeda. Kepada
penyebar Injil yang berbeda tersebut, Paulus berkata: “terkutuklah
dia.” Bahkan tidak main-main, Paulus menyatakan terkutuklah dia sebanyak 2 kali. Sebuah pesan keras, betapa kita harus
memeriksa diri terkait seperti apakah
pemberitaan Injil yang kita terima atau beritakan. Bagaimana Epistel ini menghadang
pengajaran anugerah yang menampik peringatan agar orang-orang Kristen
menikmati kemerdekaan dalam sebuah moralitas yang sejatinya bersumber dari
Anugerah itu sendiri?