Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia
Untuk Berbuat Jahat?
Michiel van der Borch, Last Supper Christ gives a piece of bread to Judas, Koninklijke Bibliotheek, The Hague, 1332. REFLECTIONS |
Bacalah lebih dulu bagian
9
Mempertanyakan secara khusus :“apakah Tuhan tidak dapat mencegah manusia
untuk berbuat jahat?” Berangkali akan
ada yang berupaya membantah,
bahwa kejahatan keji yang menimpa diri Yesus, pada dasarnya memang sebuah
peristiwa yang dibiarkan terjadi atau dikehendaki atau telah ditetapkan jauh
sebelumnya(bandingkan dengan Matius
26:53); hanya SEMATA kejahatan, dan memang
mata manusia akan melihat dia tidak berdaya atas persekongkolan jahat terhadap
dirinya (bandingkan dengan Yohanes
11:45-47), sebab pada akhirnya dia tidak memiliki sokongan politis yang
bagaimanapun dari para penguasa manapun!
Yohanes Pembaptis dengan tegas telah menyatakan bahwa Yesus
sebetulnya datang ke dunia ini, bukan sebagai sosok yang gagah perkasa apalagi
seorang tokoh kampiun, penggambaran Yesus sebagai Mesias jelas terlihat janggal
di telinga manusia dahulu apalagi moderen: “...Lihatlah Anak domba Allah,”
(Yohanes 1:29). Dan perhatikan bagaimana Rasul Petrus menggambarkan Yesus,
selaras dengan Yohanes Pembaptis : “dengan
darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat” ( 1 Petrus 1:19). Petrus
bahkan menyatakan bahwa: ”Ia telah dipilih sebelum
dunia dijadikan,” (1 Petrus 1:20).