Oleh : Martin Simamora
Tuhan
Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Pakistan,Khunjerab Pass at about 4,700 meters altitude connects Pakistan and China. |
Bacalah lebih dulu Bagian6
Pemikiran-pemikiran Asaf yang keliru dan menjerumuskannya kedalam
kecemburuan terhadap orang-orang berdosa,
adalah sebuah situasi yang mirip
dengan Israel pada sebuah titik dalam
peristiwa Keluaran dari Mesir dan isteri Ayub kepada suaminya. Serupa dengan Asaf yang mengalami kekecewaan hebat kala pengimanannya terhadap TUHAN dilimbungkan oleh realita kehidupan yang
berlawanan dengan apa yang diharapkan semestinya terjadi. Kekecewaan yang tak tertahankan terhadaap
TUHAN yang diimani dapat diandalkan, diharapkan dan dipercayai sebagai penyelamat,
pelindung dan pemberkat. Mazmur 73 telah menuturkan sebuah pertanyaan sepanjang
zaman: ”mengapa orang benar menderita atau mengalami ketidakadilan?”
Sebuah pertanyaan yang akan melahirkan rentetan tanya yang menggugat tak hanya
iman Kristen, tetapi bahkan menggugat TUHAN.“Hai…TUHAN yang maha kuasa lagi maha penyayang, dimanakah engkau kala
aku berseru sampai kering kerongkongan ini tapi tak jua engkau mengulurkan
tangan? Atau “Hai…TUHAN yang maha
adil, dimanakah engkau kala ketidakadilan
merajalela, tidurkah engkau? Atau “Hai… TUHAN yang maha kuasa, kurangkah kuasamu sampai-sampai engkau tak
berdaya terhadap free will atau kehendak bebas manusia-manusia penjahat,
pembunuh dan penipu?”
Asaf adalah manusia mengalami kekecewaan terhadap TUHAN yang teramat hebat, kelimbungan imannya sangat berdasar, mari kita soroti beberapa diantaranya dan harapan saya, para pembaca dapat lebih memahami tantangan iman orang percaya yang sejati ditengah-tengah dunia yang fasik ini.
Asaf adalah manusia mengalami kekecewaan terhadap TUHAN yang teramat hebat, kelimbungan imannya sangat berdasar, mari kita soroti beberapa diantaranya dan harapan saya, para pembaca dapat lebih memahami tantangan iman orang percaya yang sejati ditengah-tengah dunia yang fasik ini.