F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 2


Foto:asiaone.com
Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




Kelegaan dalam Kemungkinan akan Kematian
(Yohanes 11:7-16)




Kepedulian utama murid-murid bukan terhadap  kesedihan atas kematian Lazarus (karena mereka  belum memahami bahwa dia memang telah mati-ayat 13), tetapi atas kemungkinan,  atau lebih tepatnya lagi, probabilitas atas kematian yang dapat menimpa diri mereka sendiri jika mereka pergi ke Yudea bersama dengan Yesus. Setelah dua hari kematian Lazarus, Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya [“Dari hal tidak disebutkannya nama Petrus dan Tomas yang menonjol, hal ini setidaknya telah menimbulkan keraguan, apakah semua murid ada di sana.” Edersheim, Life and Times, II, hal. 313, catatan kaki no. 1.] bahwa  mereka akan pergi ke Yudea. Bagi mereka, ini adalah bunuh diri (ayat 8 “Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?"). Pada titik  ketakutan akan masa depan terkait kepastian yang nampak pasti semacam ini, Yesus telah meletakan prinsip lainnya bagi orang-orang Kristen di  generasi  manapun terkait bahaya dalam melayani sang Guru :

0 Kebangkitan dan Hidup - Bagian 1

Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M



(Yohanes 11:1-53)


Saya hendak membagikan kepada saudara-saudari sebuah peristiwa mujizat terbesar  dalam  hidup dan pelayanan Yesus, membangkitkan Lazarus dari kubur. Sebuah kisah yang hanya dicatat dalam injil Yohanes, bab 11 [Ahli-ahli Liberal  kebanyakan menggunakan fakta semacam ini, menyatakan ketiadaan mujizat ini dalam injil-injil synoptik (Matius, Markus dan  Lukas) sebagai bukti bahwa tidak pernah ada sama sekali mujizat semacam ini. Shepard merangkumkan posisi  orthodox   ketika dia menulis, “Tidak ada dasar yang kuat untuk mempertanyakan ketepatan literal  dari catatan evangelikal ini. Keberatan yang dikemukakan, bahwa mujizat ini tidak disebutkan oleh injil-injil synoptik, diimbangi  oleh fakta  bahwa  injil Yohanes juga tidak menyebutkan pembangkitan anak perempuan Yairus  (Matius 9:22,26) dan juga tidak menyebutkan kisah  anak janda di Nain (Lukas 7:11-17). Fakta yang ada, Yohanes memberikan penekanan spesial dalam injilnya pada pelayanan Yerusalem dan Yudea,  sementara itu pada injil-injil Synoptik  lebih menekankan pada pelayanan Galilea. Terlebih lagi,  ketajaman detail yang dramatis, penggambaran pribadi-pribadi yang luar  biasa, dan banyaknya peristiwa yang menyentuh  catatan  sejarah, menyingkirkan ruang untuk meragukannya, bahwa seorang saksi mata telah menuliskan kejadian ini. Yohanes menggunakan kisah ini untuk memperlihatkan pribadi ilahi dari Juru selamat. Tanda ini terkait dengan  keseluruhan argumen yang tak terpisahkan  dari injil ke-empat. Dia yang mempertanyakannya akan juga meragukan keilahian Kristus dan kebangkitan-Nya dari kematian.” J. W. Shepard, The Christ of the Gospels (Grand Rapids: Eerdmans, 1939), hal 432.Untuk diskusi yang lebih utuh  terkait isu-isu ini, bandingkan dengan  Leon Morris, The Gospel According to John (Grand Rapids: Eerdmans, 1971), hal. 532-536. Interpretasi-interpreatasi liberal lainnya didiskusikan dan disanggah oleh  Alford Edersheim, The Life and Times of Jesus the Messiah (Grand Rapids: Eerdmans, New American Edition 1965), II, hal. 310-312.].
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9