F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 [Pelajaran 2] Yusuf : Seorang Pria Beriman 2: Diuji Melalui Godaan


credit: cosmo.ph

Oleh : Melanie Newton


Kejadian 39-41


Melalui kesulitan yang menyiksa, Yusuf  memilih untuk mempercayakan dirinya kepada Tuhan dengan segala hal yang sedang terjadi pada dirinya kala itu. Oleh karena itulah, dia  mampu melanjutkan kehidupannya, berupaya untuk melakukan hal terbaik dalam setiap hal yang diminta dari dirinya. Upaya-upayanya telah diberkati  oleh Tuhan dan telah diperhatikan oleh Potifar, yang pada akhirnya mempercayakan kepada Yusuf setiap hal kedalam tangan Yusuf. Kemudian,  ketika Yusuf dihormati dengan kuasa dan otoritas, dia dalam paksaan diperhadapkan dengan godaan.

Studi Hari Pertama

  1. Baca Kejadian 39:1-19. Gambarkanlah keadaan-keadaan sulit yang dialami Yusuf. 
  2. Jenis konflik-konflik emosi apakah yang dihadapi Yusuf dalam bayangan anda selagi dikejar  oleh keinginan isteri Potifar yang tak bisa ditolak hari demi hari?
  3. Bagaimana Yusuf menghadapi godaan rayuan ini?
  4. Bagaimana respon Yusuf mendemonstrasikan sikapnya :

    • Terhadap dosa?
    • Terhadap Tuhan?
    • Terhadap mereka yang percaya kepadanya?

0 “Apakah Alkitab Menginstruksikan Kita Untuk Memiliki Iman Seperti Anak-Anak?”


Jawab : Tak perlu dipertanyakan,  iman adalah esensi kehidupan Kristen. Iman adalah hal yang diserukan diseluruh Alkitab dan dihadirkan sebagai keharusan mutlak. Faktanya, “tanpa iman, tidak mungkin untuk berkenan kepada Tuhan” (Ibrani 11:6). Keseluruhan bab pada Ibrani 11 berkisah tentang iman dan mereka yang memiliki iman. Iman adalah pemberian  cuma-cuma dari Tuhan, sebagaimana kita lihat dalam Efesus 2:8-9 dan bukan sesuatu yang muncul  dengan kekuatan kita sendiri. Semua orang Kristen telah menerima karunia iman dan iman adalah bagian dari perisai Tuhan—tameng yang melindungi diri kita dari “panah –panah api si jahat” (Efesus 6:16).

Bertentangan dengan opini populer, Alkitab tidak pernah mendorong kita untuk memiliki iman “seperti  anak-anak”, tidak juga  Alkitab mendorong kita untuk percaya sebagaimana anak-anak percaya. Kerap disalahpahami adalah Matius 18:2-4, dimana Yesus berkata bahwa kita harus “menjadi seperti anak-anak kecil” sebab seorang anak kecil adalah “yang terbesar didalam kerajaan surga,” dan kecuali kita berubah menjadi seperti  anak-anak kecil, kita tidak akan memasuki kerajaan surga. Yesus telah mengatakan hal-hal ini  menanggapi pertanyaan murid-murid, “Siapakah yang terbesar didalam kerajaan surga?”(ayat 1). Tidak ada diskusi iman dalam nas ini.  Sebaliknya, Yesus mendorong kita untuk mendapatkan kerendahan hati seorang  anak yang  tak sedikitpun memiliki ambisi, kebanggaan, dan kesombongan. Anak-anak   memiliki karakteristik rendah hati dan dapat diajar.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9