| picstopin.com |
Daniel B. Wallace, Ph.D
Bagian 1 : Salib menyediakan akses kepada Bapa: memberikan kepada kita sebuah kelahiran baru sehingga kita sungguh-sungguh merupakan anak-anak Tuhan. Namun demikian, orang-orang Kristen masih berdosa. Kita masih manusia yang rusak. Sekalipun kita adalah anak-anak Tuhan, kita kerap tidak berjalan bersama dengan Tuhan sebagaimana seharusnya. Dan itu adalah keberdosaan kita yang masih berlangsung, setelah kita diselamatkan, yang menyebabkan kita berupaya untuk menutup-nutupi perbedaan-perbedaan moral antara Tuhan dan diri kita sendiri.
B. Pengakuan Kebobrokan/Kebejadan oleh Manusia (1 Yohanes1:6-10)
Setelah
Yohanes membangun penjelasan tentang siapakah
Tuhan, dia kemudian beralih kepada kita
dan bagaimana hubungan kita dengan
Tuhan. Yohanes tidak akan mengizinkan
kita untuk merasionalisasikan ( semacam upaya pembenaran) dosa kita. Menjadi
berada didalam terang Tuhan berarti menjadi
dipaparkan terhadap kebenaran
tentang Diri Tuhan dan diri kita.
Namun
demikian ada sebuah problem sukar yang
kita hadapi. Pada ayat 6-10, Yohanes mengimitasi
atau meminjam tiga pandangan keliru yang dianut oleh para penentangnya dalam penjelasannya dan kemudian memperlihatkan bagaimana dalam pandangan-pandangan tersebut kehilangan
hal pentingnya. Kesemua hal yang terlewatkan adalah segala hal yang terkait
dengan kebobrokan/kebejadan manusia; semua hal yang terkait dengan bersembunyi
dari terang.