F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 KEBENARAN TUHAN (1) :” Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?”


Abraham memohon kepada Tuhan untuk kepentingan Sodom & Gomora
Copyright: Cook Communications Ministries
Kejadian 18:
(25) Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (26) TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
Pengantar
Kebenaran Tuhan,  merupakan salah satu atribut Tuhan yang sangat mengemuka dalam nas-nas kitab suci, atribut ini juga salah satu yang sangat  sulit untuk didefinisikan. Pada dasarnya, membedakan kebenaran Tuhan dari kekudusan-Nya atau kebaikan-Nya terlihat sulit. Lagi pula, kebenaran Tuhan  sebenarnya  merupakan sinonim bagi keadilan-Nya :

Sementara di  dalam hampir pada umumnya Perjanjian Lama kata adil berarti “lurus,” dan  kata tersebut dalam Perjanjian Baru berarti  “sama,” dalam sebuah pemahaman moral keduanya bermakna “benar.” Ketika Tuhan berkata bahwa Tuhan itu adil, kita sedang mengatakan bahwa Dia selalu  melakukan apa yang benar, apa yang  harus dilakukan, dan Dia melakukannya secara konsisten, tanpa memihak atau prasangka. Kata adil  dan kata benar merupakan kata-kata yang identik baik didalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Terkadang para penerjemah menerapkan kata asli  “adil” dan pada lain waktu menggunakan “benar”  tanpa alasan yang nyata (bandingkan Nehemia 9:8 dan 9:33 dimana kata yang sama digunakan). Tetapi kata manapun yang mereka gunakan, kata itu pada dasarnya merupakan hal yang sama. Kata yang digunakan pasti berkaitan dengan tindakan-tindakan Tuhan.  Tindakan-tindakan yang selalu benar dan adil.

Kebenaran Tuhan ( atau keadilan) pada dasarnya merupakan ungkapan kekudusan-Nya. Jika Dia  suci tak terbatas, maka Dia pastilah menentang semua dosa, dan penentangan   terhadap dosa pasti didemonstrasikan dalam  perlakuan-Nya pada ciptaan-ciptaan-Nya. Ketika kita membaca bahwa Tuhan  benar atau adil, kita sedang dijaminkan bahwa tindakan-tindakan-Nya terhadap kita  ada didalam kesepakatan sempurna dengan natur-Nya yang kudus.--- Richard L. Strauss, The Joy of Knowing God, (Neptune, New Jersey: Loizeaux Brothers, 1984), hal. 140.

0 KEKUDUSAN TUHAN (5 Selesai) : "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus"


Ananias and Sapphira – Raphael – Wikipedia entry on Ananias and Sapphira
1 Petrus 1:
16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.(17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Kekudusan Tuhan dan Gereja
(Kisah Para Rasul 5:1-16; 1 Korintus 11:17-34)

Kisah Ananias dan Safira merupakan kisah  yang dikenal baik oleh orang-orang Kristen. Pada masa-masa awal gereja, ada perhatian  yang besar terhadap mereka yang miskin. Ketika kebutuhan meningkat, orang-orang percaya/kudus akan menjual beberapa benda miliknya dan menyerahkannya di kaki para rasul untuk didistribusikan (lihat Kisah Para Rasul 2:44-45; 4:34-37). Ananias dan Safira juga melakukannya, tetapi tidak dengan sepenuh hati dan dalam sebuah cara  tipu daya. Mereka telah menjual sebuah properti tetapi mengambil kembali sebagian dari hasil penjualan untuk diri mereka sendiri. Mereka  menyerahkan sisanya kepada para rasul seolah-olah itulah jumlah keseluruhannya. Ketika dosa mereka terungkap oleh Petrus, dia mempersoalkan dengan mereka, dan mereka berdua mati. Ketakutan besar melanda seluruh gereja, belum lagi masyarakat sekitarnya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9