F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (30/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Ketiga
Apa Yang Tertulis Dalam Hukum Taurat Dan Kitab para Nabi

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Minggu, 29 Agustus 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 29”  

Siapakah Yesus Kristus dan apakah tujuannya datang ke dalam dunia dan hanya dirinyalah Sang Penggenap, memang bernilai abadi di dunia ini atau akan senantiasa melintasi masa demi masa dan generasi demi generasi dan memang Ia kekal. Sebab Ia adalah Sang Penyabda dan Sang Penggenapnya, tepat sebagaimana Sang Kristus menyatakannya sendiri relasi dirinya dengan hukum Taurat adalah: “selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Dua komponen keabadian melekat secara manunggal pada diri Yesus, pertama: “selama belum lenyap langit dan bumi ini” yang merujukan keabadiannya di dalam ruang dan waktu; kedua “sebelum semuanya terjadi” yang menunjukan kekekalan dirinya sebagai Sang Penyabda dan Sang Penggenapnya sebab ini secara total adalah “satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat.” Itu sebabnya “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5:17:18) yang diucapkannya dan dilakukannya sebagaimana sabdanya dalam Ia  Sang Firman telah menjadi manusia (Yohanes 1:1,14) memang dilakukannya sebagai satu-satunya yang berkuasa sebagaimana Allah itu sendiri berkuasa. Ia Sang Firman melakukannya sebagai Ia telah menjadi manusia yang tinggal di antara manusia dan yang memang harus memenuhi tuntutan Taurat. Apa yang membuatnya sekalipun adalah manusia yang sama seperti semua manusia namun secara eksistensial tidak sama sama sekali dihadapan hukum Taurat dan kitab para nabi adalah relasinya dan kehendak diri terhadap Taurat yang bukan saja sebangun dan selaras tetapi benar-benar ia sendiri memiliki kekudusan, kuasa dan otoritas yang memampukan mulutnya-raganya dan jiwanya untuk bersabda: selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi terhadap “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”


Ia memenuhi tuntutan hukum Taurat sebagai ia satu-satunya manusia yang memiliki raga dan jiwa yang memang adalah hamba terhadap sabda Allah agar ditaati, tepat sebagaimana semua manusia. Akan tetapi apa yang membuat dirinya tak sama dengan semua manusia lainnya adalah: ia bukan sekedar mentaati-Nya tetapi menggenapi-Nya pada dirinya sendiri sebagaimana Allah bermaksud dan berkehendak pada semua manusia. Juga apa yang membuat dirinya tak sama dengan semua manusia lainnya di dalam ia telah menjadi manusia sehingga sama seperti semua manusia lainnya, adalah bagaimana ketaatan Yesus adalah ketaatan yang sepenuh-penuhnya pikiran Allah dan kehendak Allah dalam tak berkecacatan dan dalam tak sedikit saja kurang sempurna atau apalagi kurang sedikit saja tidak seperti yang Bapa kehendaki. Itu sebabnya Ia berkata selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Yesus sendiri berkata bahwa apa yang dilakukannya adalah satu-satunya cara dan tidak ada lagi yang lain jika siapapun mau masuk ke dalam  Kerajaan Sorga atau terluput dari kebinasaan akibat sedikit saja meleset dari kebenaran ini sebagaimana ia bersabda sebagai Ia Sang Penggenap berikut ini:

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.- Matius 5:19

Kesempurnaan yang tak bercela saja yang akan memampukan seseorang untuk menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga; jikalau ada yang mengajarkan dan melakukan dengan meniadakan salah satu perintah sekalipun yang paling kecil maka ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam sorga. Bagi manusia yang penuh kelemahan dan memiliki kemampuan yang unik antarmanusia, ini masih berita baik dan teramat baik,  secara  khusus pada “siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan demikian  kepada orang lain.”


Semua manusia pada era Yesus begitu berharap agar setidak-tidaknya diri mereka dapat memiliki kehidupan kekal. Tetapi apakah mereka dapat bahkan sekedar pada kategori “tempat paling rendah di dalam Kerajaan Sorga?” Akan adakah satu saja yang bisa berada di tempat paling rendah di dalam Kerajaan Sorga, tidak binasa berdasarkan ketaatan pada tuntutan hukum Taurat? 



Beginilah sabda Sang Penggenap kepada semua pendengarnya:

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (29/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Ketiga
Yang Engkau Sampaikan Kepada-Ku Telah Kusampaikan

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Rabu, 25 Agustus 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu:”bagian 28
  

"Apa yang tertulis dalam hukum Taurat & Kitab para nabi?
Mengapa Ia adalah satu-satunya terang dunia sehingga satu-satunya kebenaran yang merupakan sabda Allah, itu karena tak ada satupun manusia seperti manusia Yesus. Tidak ada satupun manusia seperti Yesus, didasarkan pada ia satu-satunya manusia yang kehadirannya di dalam dan diatas bumi merupakan ketetapan Allah dan datang dari Allah sebagaimana yang telah dinyatakan-Nya melalui para nabi-nabi kudus-Nya dan telah dituliskan dalam kitab suci. Inilah kebenaran mengenai dirinya.

Apapun kebenaran terkait dirinya pada siapakah dia dan apakah tujuannya terkandung dalam hukum Taurat dan kitab para nabi. Ini adalah kebenaran sebab Yesus sendiri menarik sebuah relasi yang manunggal pada dirinya dengan hukum Taurat dan  kitab para nabi dalam cara yang menunjukan kebergantungan hukum Taurat dan kitab para nabi pada diri Sang Mesias itu, kemuliaan dan martabat  hukum Taurat dan kitab para nabi bergantung padanya hingga pada akhir zaman:

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.- Matius 5:17-18


Sabda Kristus ini begitu penting dan satu-satunya sentral yang dapat menjelaskan siapakah dan apakah tujuan Yesus datang ke dalam dunia ini berdasarkan apa yang menjadi pikiran Allah. Berdasarkan ini jugalah akan ternyatakan benarkah Allah bercela dihadapan iblis terkait pembuktian corpus delicti melalui pengutusan Anak Tunggalnya kedalam dunia ini. Apakah Yesus dalam  penggenapan terhadap hukum Taurat dan kitab para nabi, ada menunjukan sebagaimana yang telah diajarkan oleh  pendeta Dr. Erastus Sabdono.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9