F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Miskin Di Hadapan Allah. Show all posts
Showing posts with label Miskin Di Hadapan Allah. Show all posts

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (27/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Ketiga
Digembalakan Oleh Yesus Kristus Didalam Kekayaan-Nya Agar Tidak Kekurangan Dalam Satu Karuniapun Selama Di Dunia ini

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Minggu, 22Agustus 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 26”  

Didalam Kristus, setiap domba atau setiap orang percaya kepunyaan Kristus adalah orang-orang yang kaya dalam segala hal untuk menggenapi sabda Yesus yang berbunyi:

Matius 5:13-16 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Kehidupan  penggembalaan yang dibangun berdasarkan sederetan kebahagiaan:

Matius 5:1-12 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."


Deretan kebahagiaan tersebut di atas, yang disampaikan oleh Yesus merupakan deretan kebahagiaan yang tak berlandas pada bagaimana dunia mendefinisikan kebahagiaan hidup. Indikasi utama telah dinyatakan pada kebahagiaan pertama.  

0 Khotbah Menyambut Tahun Baru 2017:

Oleh: Martin Simamora

Masa Depan Bukan Realitas “Impian Dan Kenyataan”

Di setiap hari yang dianugerahkan-Nya, kucoba untuk senantiasa mengucap syukur dan memanjatkan doa, atau bahkan menyampaikan kepada-Nya apakah yang ada di dalam benak pikiran ini. Bisa apa saja. Bisa apa yang menjadi harapan dalam tantangan untuk mewujudkannya, kadang merupakan ungkapan pikiran atas  setiap firman yang membentuk dan menempa diri untuk senatiasa memiliki stamina dan kekuatan untuk tetap hidup dan berenergi di dalam perubahan apapun di dunia ini. Tetapi juga berdoa agar segala pemikiran, rencana dan kemampuan yang bersemayam di diri ini dapat menjadi modal dasar membajak tanah garapan yang dianugerahkan-Nya agar dapat menanam, merawat dan memetik buahnya sehingga sejahtera. Berdoa agar pertumbuhan dari-Nya memberkati setiap perbuatan tangan yang dilakukan berdasarkan pemikiran pikiran yang telah dibasuhkan dalam doa kepada Bapa. Di atas semuanya itu, semua manusia akan menjalani kehidupan ini berdasarkan pengharapan yang dibangunnya agar terwujud sebagaimana hati berharap. Impian dan kenyataan seharusnya tak mengecewakan dan menyedihkan kala tak bersepakat membahagiakan setiap manusia yang menyebut dirinya adalah anak-anak Tuhan.


Apakah yang sudah anda doakan dan usahakan dalam perencanaan dan kerja kerasmu pada 2016 hingga menjelang kesudahan tahun ini? Sudahkah itu memuaskanmu, ataukah mengecewakanmu? Apakah anda berpikir waktu dan keberuntungan tak memihakmu? Tetapi lebih dari itu semua adalah, siapakah Tuhan bagimu disepanjang 2016 ini hingga jelang kesudahan penanggalan 2016 ini?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9