Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Ketiga
Digembalakan Oleh Yesus Kristus Didalam Kekayaan-Nya Agar Tidak Kekurangan Dalam Satu
Karuniapun Selama Di Dunia ini
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Minggu, 22Agustus
2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 26”
Didalam Kristus,
setiap domba atau setiap orang percaya kepunyaan Kristus adalah orang-orang yang kaya
dalam segala hal untuk menggenapi sabda Yesus yang berbunyi:
Matius
5:13-16 Kamu adalah garam dunia.
Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kamu
adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi. Lagipula orang tidak
menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kehidupan
penggembalaan
yang dibangun berdasarkan sederetan kebahagiaan:
Matius
5:1-12 Ketika Yesus melihat orang banyak
itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: Berbahagialah
orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan
dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka
akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah
hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang
suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah
orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya
Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku
kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita
dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Deretan kebahagiaan tersebut di atas, yang
disampaikan oleh Yesus merupakan deretan kebahagiaan yang tak berlandas pada bagaimana dunia mendefinisikan kebahagiaan hidup.
Indikasi utama telah dinyatakan pada kebahagiaan pertama.