Oleh: Pastor Dr. Kim Riddlebarger
Sang Alfa dan Omega (2)
Teks Wahyu 1:4-20; Daniel 7:13-14
Bacalah
lebih dahulu bagian 1
Dalam ayat-ayat sebelumnya,
Yohanes telah meminta perhatian para
pembacanya kepada jabatan-jabatan Kristus yang bersifat raja dan nubuat.
Sekarang dia mengingatkan kita pada jabatan keimamatan Kristus. “Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah
melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--dan yang telah membuat kita
menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.” (Wahyu 1;5-6).Ini adalah
sebuah poin rujukan penting untuk membuka kitab ini karena pada puncaknya
adalah dosa manusia dan kutuk yang ditimpakan pada kita karena dosa kita di
dalam Adam yang terletak pada akar konflik yang akan dibukakan di dalam
halaman-halaman kitab ini. Yesus Kristus
yang sama, yang telah bangkit dari kematian dan yang memiliki kesaksian adalah
benar, ujar Yohanes, mengasihi kita. Yesus telah memerdekakan kita dari
dosa-dosa kita oleh darahnya. Dia telah menggenapi janji-janji kovenannya di
dalam kita, umatnya, karena dia telah menjadikan kita sebuah kerajaan imamat untuk melayani Bapanya.
Mengingat kembali perihal
ini di dalam Kitab Imamat, keimamatan telah dibatasi hanya bagi individu-individu tertentu dari suku
Lewi. Tetapi di dalam Yesus Kristus,
semua orang percaya dari segala bangsa adalah imam-imam. Kita dibolehkan masuk
pada akses yang intim menuju Tuhan yang mana sebelumnya telah dibataskan hanya
pada imam-imam Israel. Lebih lanjut, kita sekarang bebas atau merdeka untuk
berpartisipasi dalam beribadah atau menyembah Tuhan yang diterima
bukan pada basis darah hewan-hewan, tetapi pada basis kerja keimamatan Kristus,
yang telah membebaskan kita dari dosa-dosa. Pokok pikiran semacam inilah yang
menggerakan Yohanes untuk memuji sang Juru selamat: “bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.”
(Wahyu 1:6).