Oleh: Pastor Dr.J.Ligon Duncan III
Yesus : Pewahyuan Akbar Tuhan (2)
Bacalah lebih dulu : Bagian 1
Kembali kita melihat
gagasan yang sama di dalam Filipi 2:5-6
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan.” Penekanannya adalah, bahwa Yesus memiliki
bentuk yang persis, memiliki substansi yang persis pada Tuhan. Seperti apakah
Tuhan, dimanifestasikan di dalam Tuhan Yesus Kristus karena natur-Nya. Yesus
turut memiliki natur atau substansi Tuhan, dan keserupaan Kristus terhadap
Tuhan kerana esensi siapakah Dia
sesungguhnya. Anda tahu bahwa anda dapat menciptakan sebuah keserupaan yang
palsu. Pada derajat yang bagaimanapun anda dapat menyerupai sesuatu dan tidak menjadi atau memiliki realitanya. Tetapi ini
tidak terjadi pada kasus Yesus Kristus,
Dia seperti Tuhan, Dia menyingkapkan, karena di dalam esensinya=hakekatnya Dia
juga turut memiliki ketuhanan Tuhan.
Perhatikan juga sebuah hal
kelima yang kita pelajari di dalam ayat 3. Dia tidak hanya cahaya memancarkan kemuliaan Allah dan sebuah
represenstasi atau gambaran jitu akan naturNya, tetapi Dia menopang segala
sesuatu oleh firman kuasaNya (Ibrani
1:3). Dalam frasa itu, kita diberitahukan bahwa Yesus adalah penopang yang
providensial, Dia adalah penopang yang providensial atas dunia ini. Kembali,
jika kita kembali ke Kolose 1; anda akan
melihat Paulus menekankan hal yang sama. Dalam ayat 17 kita membaca “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu
dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” Dan demikianlah keterlibatan Yesus
dalam karya Providensial ditekankan. Dia pada dasarnya bukan seperti Atlas
dalam mitologi Yunani. Tugas Atlas adalah
menahan atau menopang dunia di atas pundaknya. Tetapi penopangan
Yesus jauh lebih dinamik daripada itu.
Dia menopang segala sesuatu secara bersamaan. Itu bukan hanya Dia sedang
menopang sebuah obyek yang statik. Dia menopang segala sesuatu secara
bersamaan, dan Dia memegang kendali
providensial atas sejarah, yang mana merupakan sebuah hal yang sedang berlangsung dan dinamik. Sehingga Yesus
jauh melampaui gambaran Atlas dalam mitologi Yunani. PerkataanNya bukan hanya
mempengaruhi; perkataanNya menghasilkan
atau mengerjakan apa yang dimaksudkan perkataan itu sendiri.