Oleh: Martin Simamora
Pengenalan
& Perjumpaan dengan Tuhan Bukan Soal Seberapa Besar Perjuangan Seorang Untuk Mengejar-Nya, Tetapi Karena Bapa
Menganugerahkannya Melalui Anak dan Roh Kudus dalam Pembacaan Firman Tertulis
Ini adalah problem yang dahsyat karena pada hakikatnya
manusia adalah makhluk yang berpikir, memiliki hati nurani dan mampu
mengembangkan nilai-nilai luhur dan spiritualitas terhadap Tuhan. Jika dikatakan
bahwa tidak ada satupun yang dapat pada dirinya sendiri mengejar pengenalan dan perjumpaan dengan
Tuhan, maka reaksi pertama manusia adalah: tidak percaya, mengada-ada dan
berarti meniadakan peran-peran manusia
yang semestinya. Mari kita perhatikan
interaksi Yesus Kristus berikut ini:
Yohanes 5:37 Bapa yang mengutus Aku,
Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu
tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun
tidak pernah kamu lihat,
Perkataan Yesus ini menegaskan bahwa mustahil bagi manusia
dapat mengejar pengenalan akan Tuhan dan menemukannya pada usaha atau kerja
kerasnya sendiri, oleh sebab satu hal yang tak mungkin, yaitu:
√Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya
√rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat
Ini bukan sebuah
asumsi bahkan interpretasi, karena Sang Mesias selanjutnya menunjukan hal-hal
praktis yang merupakan praktik sehari-hari manusia yang berupaya semaksimalnya
melakukan pengejaran untuk mencapai Tuhan dan memiliki pengenalan atau perjumpaan dengan Tuhan.
Perhatikan peringatan-peringatan Yesus berikut ini: