Berikut sebuah email dari "seseorang".
mrcapwebpage.com |
"Saya percaya akan teori evolusi. Saya suka katakan kepada teman-teman saya yang relijius bahwa kisah-kisah dalam Alkitab seumpama kisah Sangkuriang dan Sun Go kong, dengan kata lain hanya kisah-kisah mitos yang tidak layak dipercaya kebenarannya. Oke deh..Anda percaya kisah penciptaan bahwa Adam dan Hawa adalah manusia pertama. Lalu siapakah dan bagaimana Kain sebagai anak mereka bisa mempunyai isteri ? hehehe...apa Tuhan ciptakan manusia lagi dari tanah liat ? Yang benar saja teman."
Mungkin Anda sebagai seorang kristiani sering pula mendapat pertanyaan serupa seperti di atas. Mungkin pula dengan tambahan "bumbu penyedap" berupa Kain menikah dengan ras manusia yang berbeda dengan Adam dan Hawa. Dengan kata lain sudah ada manusia lain di bumi ini sebelum Adam dan Hawa. Pertanyaan-pertanyaan seputar manusia pertama dan keturunannya di bumi ini memang merupakan pertanyaan yang menarik. Oleh sebab itu, bagi mereka yang tidak percaya kisah penciptaan maka kitab Kejadian pun menjadi kitab bulan-bulanan yang dibantah dan ditertawakan.
Lalu apa penjelasan Alkitab seputar masalah ini ? Alkitab mencatat bahwa Kain adalah anak pertama dari Adam dan Hawa (kej 4:1), lalu Habel anak kedua (Kej 4:2), dan Seth anak ketiga (Kej 4:25). Meski, hanya mereka yang disebut namanya dalam Alkitab, sebenarnya Adam dan Hawa mempunyai anak-anak yang lain. Demikian bunyi Kejadian 5:4, "Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan."
Seorang sejahrawan yahudi yang terkenal ketelitiannya bernama Yosephus yang hidup di abad pertama menulis berdasarkan kisah turun temurun bahwa, "Jumlah anak dari Adam, sebagaimana menurut tradisi kuno adalah 33 anak pria dan 23 anak wanita."*
* William Whiston, translator, The Complete Works of Josephus (Grand Rapids, MI: Kregel Publications, 1981), hal. 27
Alkitab memang tidak mencatat berapa banyak anak dari Adam dan Hawa. Namun, menilik dari usia Adam yang sangat panjang (Kej 5:5 mencatat usia Adam adalah 930 tahun), adalah masuk akal bila ia mempunyai banyak anak. Sebab, titah Tuhan kepada Adam dan Hawa adalah beranak cuculah dan penuhi bumi (Kej 1:28).
Sebagai anak-anak dari generasi pertama manusia pertama, maka pastilah untuk menikah dan mempunyai anak, mereka menikah antar saudara sekandung. Sebagai generasi pertama, Tuhan pasti mengizinkan pernikahan antar adik-kakak ini terjadi. Alkitab mencatat bahwa pernikahan sedarah baru dilarang oleh Tuhan di era Musa. (Imamat 20).
answersingenesis.org |
Contoh nyata dalam Alkitab adanya pernikahan sedarah sebelum era Musa adalah pada diri Abraham. Ia mempunyai isteri bernama Sarah. Sarah sebenarnya adalah masih adik tiri dari Abraham sendiri, yakni satu ayah dan lain ibu. (Kej 20:12). Tuhan memberkati mereka berdua, sehingga dari merekalah lahir bangsa Yahudi. Butuh waktu selama 400 tahun setelah era Abraham ke era Musa, pernikahan sedarah baru dilarang. Mengapa bisa demkian ? Sebabnya adalah karena jumlah manusia sudah semakin banyak di era Musa hidup. Sehingga tidak dibutuhkan lagi menikah antar kerabat dekat.
Lalu ada juga orang yang berkata bahwa di kitab Kejadian 4:16-17 yang berbunyi :
"Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.Menandakan bahwa Kain bertemu dengan wanita yang menjadi isterinya di tanah Nod, jadi ia menikah dengan wanita yang berasal bukan dari Adam dan Hawa."
Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya."
Namun, bila kita baca baik-baik ayat-ayat itu sama sekali tidak mengindikasikan hal ini. John Calvin, seorang komentator Alkitab dan bapak reformator mengomentari hal ini, ia berkata, "Dari konteks yang ada, kita dapat mengetahui bahwa Kain sebelum ia membunuh adiknya Habel, telah menikah."* Jadi untuk menyingkat kisah, Alkitab menulis bahwa saat bersetubuh dengan isterinya di Nod, isterinya baru melahirkan anak di sana.* John Calvin, Commentaries on the First Book of Moses Called Genesis (Grand Rapids, MI: Baker House, 1979), Vol. 1, hal 215.
Alkitab bukanlah buku yang memuat kisah-kisah mitos. Ia adalah Firman Tuhan yang mana kita bisa mempercayainya.
Source : Liputan Seputar Dunia Kristen & Iman Yesus Kristus
No comments:
Post a Comment