F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Gembala yang Baik: Jika Satu Tersesat, Ia Mencari

  Pemikiran & Tindakan Kristus  Mengenai Keselamatan Manusia: Ia Meletakannya Di Atas Bahunya Dengan Gembira


Oleh: Blogger Martin Simamora

A.Ketersesatan yang Tak Lazim, Penyelamatan yang Tak Terpahami

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat memiliki pandangan yang sangat  ketat terhadap ketentuan layak atau tidak layaknya seseorang untuk diselamatkan, atau untuk setidak-tidaknya berpotensi untuk diselamatkan. Dan pertama-tama, bagi mereka, Yesus memiliki problem sangat serius dan besar sebab Kristus tidak membangun jarak agar kesucian diri tidak terkontaminasi:

 

Lukas 15:1-2 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

 

Tindakan Yesus yang menerima dan makan bersama-sama dengan orang-orang berdosa telah menjadi batu sandungan yang begitu raksasa bagi orang-orang farisi sehingga tidak mungkin ditemukan sebuah dalil  bagi terciptanya semacam rekonsiliasi pada perilaku dan pandangan teologis Yesus yang hidup secara demikian.

 

Situasi tak terjembatani ini begitu besar sehingga jika semata-mata diserahkan kepada kebijakan manusia, tidak akan ditemukan satu kebenaran yang bermartabat ilahi sehingga kesucian tidak terkompromikan. Itulah sebabnya Yesus datang dengan sebuah penjelasan yang akan menunjukan bahwa pekerjaan yang sedang dilakukan oleh Yesus bukan sama sekali soal “menerima dan makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa,” bukan itu sama sekali.

 

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak dapat melihat problem dosa yang begitu gelap dan diluar kuasa manusia yang paling taat sekalipun untuk dapat ditanganinya, itu sebabnya Yesus datang dengan sebuah penjelasan yang pertama-tama menunjukan betapa gelap dan betapa ini adalah soal yang berada diluar kuasa manusia yang paling taat sekalipun kepada kebenaran kitab suci. Yesus tidak menjawab dengan sebuah  penjelasan etika  yang mendasari tindakannya yang demikian problematik bagi para Farisi dan ahli Taurat, namun Kristus menyingkapkan problem raksasa yang sedang menindas dan memperbudak Israel:

0 Mengapa Kamu Mendengarkan Dia?

Sang Kristus Dan Pernyataannya yang  Begitu Sukar Bagi Manusia : Akulah Gembala Yang Baik

Oleh: Blogger Martin Simamora


Bacalah lebih dulu: Bukan Hanya Gembala Tetapi Adalah Pintu

A. Ia kerasukan setan dan gila

Kala Yesus mengajar kebenaran yang bersumber dari kitab suci maka tidak akan pernah belaka sebuah proses mengajar dalam proses interaksi yang kognitif dan  spiritualitas belaka dalam sebuah tujuan untuk membangun pondasi-pondasi pengertian yang diharapkan dapat menghubungkan setiap pendengarnya pada kebenaran sehingga terbentuk sebuah spiritualitas atau bertumbuhnya sebuah kehidupan rohani tertentu. Pada Yesus, apa yang terjadi adalah jauh lebih besar daripada hal tersebut sebagaimana disaksikan oleh penulis injil Matius yang memberikan catatan penting sebagai berikut: “sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka” (Mat 7:29). Komparasi yang memperbandingkan Yesus secara ekstrim semacam ini nampak jelas tak terhindarkan dan dibangun diatas dasar pengalaman yang bersifat “current events” sehingga merupakan kesaharian Yesus yang sungguh menjadi tak sebanding terhadap ahli-ahli Taurat. Jadi  harus dikatakan bukan belaka propaganda yang diciptakan oleh kalangan murid-murid Kristus. Dalam catatan injil Yohanes,bahkan, kita melihat seorang Tokoh Agama Yahudi terkemuka,Nikodemus, secara diam-diam dalam jam-jam yang tak wajar melakukan kunjungan sangat penting kepada Yesus: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." (Yohanes 3:1). Dalam hal ini, kita dapat melihat apakah wujud otentik pada “ia mengajar sebagai orang yang berkuasa,tidak seperti ahli-ahli Taurat” melalui pernyataan Nikodemus yaitu bahwa pengajaran Kristus dalam kesehariannya adalah seorang pengajar yang disertai Allah. Catatan pentingnya, Nikodemus memberikan konteks pada ”Allah menyertainya” sebagai unik dan hanya terjadi pada Yesus ketika dibingkainya dengan “tidak seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda”. Jadi memang tanda-tanda yang dilakukan oleh Yesus adalah tanda-tanda yang diverifikasi sebagai datang dari Allah, bukan diluar Allah. Mengapa hanya terjadi pada Yesus Kristus, ini adalah hal yang tak kunjung dapat dipahami oleh Nikodemus (bandingkan dan pelajari Yohanes 3:9-13 dimana Kristus menyingkapkan dirinya lebih besar daripada apa yang dapat dipahami Nikodemus sebagai “Allah menyertainya”, sebab Kristus menunjukan dirinya sebagai pribadi yang memiliki kesatuan dengan Bapa dalam Ia turun kedalam dunia ini: Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia-Yoh 3:13)).

Kristus yang telah tampil dalam sebuah kehadiran yang tak terlepaskan dari kesatuannya dengan Bapa di sorga pada akhirnya menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang sangat berat. Pada artikel ini, kita kembali melihat bagaimana Kristus menunjukan kebesaran dan keagungan kasih Allah yang besar melalui sebuah perumpamaan “Gembala yang baik”, dalam sebuah konsistensi yang divinitas pada diri Yesus pada setiap kali ia mengajar, maka “Gembala yang baik” di sini, ini bukan sama sekali gembala yang baik sebagaimana yang paling mulia yang dapat diukurkan, jadi ini tepat sebagaimana yang terjadi dengan “jika Allah tidak menyertainya.” Itu sebabnya pada saat Yesus menunjukan siapakah dirinya sebagai gembala yang baik, responnya adalah sangat negatif atau gelap: Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia? (Yohanes 10:20).

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9