F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)



Oleh: Dr. John Frame

Pengetahuan Tentang Tuhan Pada Orang Yang Tidak Beriman Kepada Yesus (1)


Pengajaran-pengajaran yang baik bergerak keluar dari yang mengetahui kepada yang tak mengetahui. Sehingga seorang apologet yang baik akan ingin memiliki sejumlah gagasan akan apa yang  sudah diketahui tentang Tuhan oleh seorang penanya.  Apakah orang-orang yang tak beriman kepada Yesus (tidak lahir baru) memiliki pengetahuan apapun mengenai Tuhan yang sejati?

Kitab suci berkata bahwa orang-orang tak percaya mengetahui Tuhan (Roma 1:21), tetapi kitab suci juga mengatakan  mereka tidak mengenal Dia (1 Korintus 2:14, 15:34, 1 Tesalonika 4:5, 2 Tesalonika 1:8, bandingkan 2 Timotius 3:7, Titus 1:16, 1Yohanes 4:8). Terbukti kemudian, kita harus membuat sejumlah pembedaan-pembedaan, karena dalam sejumlah pemahaman, pengetahuan akan Tuhan adalah universal, dan pada bagian lain tidak.


Roma 1:18-32 adalah teks klasik atas pertanyaan ini. Di sini Paulus menekankan kejernihan pewahyuan Tuhan kepada orang-orang tak benar. Tuhan menyingkapkan murkanya kepada mereka (ayat 18), dan menyatakan kebenaran akan dirinya sendiri “gamblang kepada mereka”(19),“secara jernih telah dipahami”(20). Penyingkapan kebenaran itu mencakup “kuasa kekal dan natur ilahi”-Nya(20). Pewahyuan itu juga mengandung kandungan moral, pengetahuan akan “ketetapan Tuhan bahwa mereka yang melakukan [hal-hal jahat] layak untuk mati”(32). Dalam cara yang penting, teks tersebut tidak menyatakan bahwa pewahyuan ini secara natur mengkomunikasikan jalan keselamatan. Paulus  nyata percaya bahwa kandungan tambahan itu (jalan keselamatan) harus datang melalui pemberitaan injil (Roma 10:13-17). Jadi dia menyajikan dasar  pemikiran pembedaan teologis yang tradisional antara pewahyuan umum (Tuhan mewahyukan dirinya sendiri melalui dunia yang  telah diciptakan) dan pewahyuan khusus (pewahyuannya melalui nubuat, pemberitaan injil, dan Kitab suci).

0 “Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!” (2)



Oleh: Dr. John Frame
“Tetapi Tuhan Telah Menjadikanku Seperti Ini!” (2)

Bacalah lebih dulu bagian 1


Akankah sebuah basis genetika homoseksualitas melenyapkan elemen “pilihan?”Pastinya tidak. Seorang dengan sebuah kecenderungan perilaku genetik untuk alkoholisme masih membuat sebuah pilihan ketika dia memutuskan untuk meneguk minuman, dan kemudian meneguknya segelas lagi, dan kemudian meneguknya segelas lagi. Hal yang sama benarnya untuk seorang pria ber-gen xyy yang memutuskan untuk meninju seseorang pada hidungnya. Jika kita mengasumsikan keberadaan sebuah kecenderungan perilaku homoseksualitas, adalah benar bahwa mereka yang memiliki komposisi gen sedemikian menghadapi godaan yang lebih besar dalam area ini dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Tetapi mereka yang gagal melawan godaan tersebut memang memilih untuk tidak melawan, sebagaimana dilakukan oleh kita semua ketika kita gagal melawan godaan-godaan  pada diri kita sendiri, yang gigih mengancam.


Para homoseksual secara pasti  memilih untuk tetap berselibat, dan mereka memilih untuk melakukan hubungan-hubungan seksual. Mereka tidak dipaksa  untuk melakukan ini oleh gen-gen mereka atau oleh apapun yang bertentangan dengan hasrat-hasrat mereka sendiri.


Apakah mungkin bagi seorang homoseksual untuk bertobat dari dosanya, oleh anugerah Tuhan, untuk menjadi heteroseksual? Pelayan-pelayan Kristen yang menangani homoseksual mengklaim bahwa ini mungkin dan bahwa telah terjadi pertobatan, walau mereka mengakui bahwa ini adalah sebuah dosa yang sangat sulit untuk ditangani. Orientasi seksual adalah sesuatu yang  bergerak masuk begitu mendalam  ke dalam kepribadian manusia, dan kita memiliki naluri untuk  menyimpannya relatif  tertutup. Naluri itu adalah sesuatu yang baik, tetapi itu juga membuat konseling  dalam area ini menjadi begitu susah. Para aktivis gay, sebaliknya, mengklaim bahwa berubah tidak mungkin, mempersengketakan kesaksian-kesaksian mereka, yang dianggap “eks?gay.” Memang benar, sejumlah orang yang mengaku terlepas dari homoseksualitas belakangan telah kembali ke hubungan-hubungan homoseksual. Dan banyak “eks?gay” secara terbuka dan apa adanya telah mengakui bahwa mereka masih terus mengalami pengalaman ketertarikan homoseksual, ketertarikan yang sekarang dipahami sebagai sebuah tantangan moral dan rohani. Para  pendukung Pro?Gay berpendapat bahwa godaan homoseksual yang terus saja membelit membuktikan bahwa homoseksualitas tak tersembuhkan.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9