F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 5

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

A family leaves an underground bunker in the wake of the destruction caused by the natural disaster- Reuters

Bacalah lebih dulu bagian  4
Apakah yang mendasari TUHAN untuk  sedemikian berani (nekat, dimata manusia) meladeni tantangan Iblis semacam itu? Ya,  dalam hal ini  TUHAN  bersedia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah segala yang dipunyai Ayub, dan TUHAN  dalam  hal ini pada faktanya telah memberikan kuasa kepada Iblis untuk melakukan apa-apa yang telah ditentukan  atau ditetapkan oleh TUHAN untuk boleh ditimpakan kepada Ayub, hamba-Nya, satu-satunya yang benar (Ayub 1:8)! Apa yang mendasari TUHAN untuk memberi kuasa kepada Iblis dan melahirkan rentet kemalangan yang memilukan? Apakah Maksud  atau tujuan TUHAN?

Tidak akan ada jawaban yang memuaskan hati dan rasio manusia atas Tindakan TUHAN ini, namun satu hal pasti, ada sebuah hal teramat  luar biasa dan bernilai  terkait  Ayub dalam pandangan TUHAN! “Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:8). TUHAN dihadapan Iblis telah menyatakan bahwa Ayub adalah orang benar dihadapan-Nya. Ya, Ayub orang benar menurut TUHAN sendiri, dengan kata lain, Dia sangat  mengenali Ayub secara total sehingga dengan tanpa ragu sedikitpun TUHAN, kepada Iblis, berkata  "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Tidak ada celah sedikitpun  bagi Iblis untuk membantah pernyataan Tuhan ini.

0 Ketaatan Yang Sejati





Khotbah Minggu : 19 Januari 2014

KETAATAN YANG SEJATI
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Mat 2:13-23 – (13) Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilahke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." (14) Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, (15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." (16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang orang majus itu. (17) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: (18) "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi." (19) Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: (20) "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." (21) Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. (22) Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. (23) Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Kisah yang baru saja kita baca ini adalah sebuah kisah yang dramatis di sekitar peristiwa Natal di mana Herodes yang bernafsu untuk membunuh Yesus lalu akhirnya membunuh sejumlah anak di Betlehem dan sekitarnya. Tapi syukurlah bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, atas perintah Tuhan, Yusuf sudah melarikan Maria dan Yesus ke Mesir. Mereka tinggal di Mesir beberapa saat dan kembali lagi ke negeri Israel setelah kematian Herodes. Pada bagian pendahuluan ini, ada 4 hal yang ingin saya terkait dengan kisah yang kita baca :
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9