Oleh: Martin Simamora
Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (9): Manusia Duniawi
Yang Belum Dewasa Dalam Kristus
“Sebab bait
Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu-
1Korintus 3:17”
Bacalah
lebih dahulu bagian 8
Kita
telah melihat sebelumnya bagaimana Yesus begitu peduli dan menjadi sangat
murka dengan keadaan bait Allah yang tak lagi seperti yang dimaksudkan-Nya.
Tuhan tidak tinggal diam dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam
bait Allah, Tuhan peduli. Sekarang, jika Paulus mengatakan bahwa dirimu adalah
bait Allah, apakah dengan demikian Bapa peduli dengan keadaan hidupmu sebagai bait
Allah?
Kerap disangka atau dituding
bahwa Kristen yang sejati itu adalah Kristen yang berjuang
untuk memiliki dan memastikan kesuciannya atau kekudusannya sendiri. Dengan
kata lain seolah-olah suci dan kudus juga adalah salah satu inventaris pusaka
yang tersedia di dunia ini dan dapat diupayakan. Kita sudah melihat sebelumnya
bahwa Kudus adalah Allah atau dengan
kata lain Kekudusan atau Kesucian hanya ada pada Allah dan bukan pada
manusia atau dengan kata lain ketika berbicara kudus sebagaimana di maksud Alkitab, maka itu
adalah hal yang divinitas atau ilahi.
Poin kali ini hendak
membidik satu aspek dari begitu banyak
aspek kompleks terkait hal ini, yaitu: apakah kalau dikatakan orang percaya menjadi
kudus sebagai sebuah akibat menerimanya dari Tuhan maka saya tidak lagi perlu memperhatikan bagaimana
saya hidup oleh karena sudah dikuduskan?