F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tetapi Yang Mahatinggi Tidak Diam


Dalam Dunia yang Berbuat Apapun  Kesukaannya & Menurut Kebenaran-Kebenarannya

Oleh: Martin Simamora
 
Kredit: Spiegel online- Perang Dunia Kedua
A. IA Tidak Diam
Kerap merupakan kejanggalan dan kegilaan bagi manusia untuk memandang realita dunia yang harus dihadapi Allah. Apakah IA tahu, peduli dan lebih jauh lagi…apakah IA benar-benar berdaulat dan berkuasa penuh atas kejadian atau peristiwa dan sejarah yang belum,sedang, akan terjadi…sehingga dapat dikatakan setiap peristiwa sejarah berada dalam kedaulatannya? Sementara itu, saya dan anda serta kita semua memiliki perspektif yang begitu miskin akan kehidupan Allah itu sendiri….sebab kita lebih kaya dalam keberlimpahan akan pengalaman-pengalaman hidup di dunia ini, membentuk jiwa dan pikiran ini sehingga sangat memahami kuasa-kuasa manusia dan pengaruh-pengaruhnya atas kehidupan ini. Apakah ia tirani, demokrat, sosialis, seorang baron? Kita masing-masing begitu fasih dalam memahami kekuatan kuasa-kuasa dunia ini sehingga menjadi kealamian bagi masing-masing kita untuk memiliki indrawi yang sangat kuat untuk mengakui kuasa-kuasa mereka, itulah sebabnya perilaku sosial kita dalam keseharian memancarkannya.

Dalam era Yesus, konflik dan bentrokannya sangat vulgar hingga mengucurkan darah kematian berwadahkan pemberontakan terhadap kasih Allah yang begitu besar. Yesus Kristus adalah lebih besar dari kuasa-kuasa apapun di dunia ini oleh sebab pertama-tama Yesus tidak datang untuk mengatasi semata kuasa-kuasa yang terlihat oleh mata, namun juga kuasa-kuasa yang tak terlihat dunia ini…mulai dari yang minor hingga yang mayor. Saya ingin mengajak anda untuk melihat beberapa eksemplar luar biasa bagaimana bentrokan-bentrokan berikut ini sungguh-sungguh mencengangkan setiap manusia yang melihat dan mengalaminya secara langsung:

Matius 8:28-29  Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.        
Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"

0 Keburaman Manusia & Kemuliaan Tuhan


Mazmur 100: Pujian yang Mengaburkan  Manusia
Oleh:Martin Simamora

A.Sejak Semula Setiap Diri Manusia Tidak Memiliki Kegemilangan Diri yang Dapat Dipersembahkan
Mazmur 100 terlihat begitu biasa dan tidak memiliki impresi yang gemilang bagi kemanusiaan kita, sebab jika anda teliti memperhatikan mazmur ini, sama sekali tidak menyingkapkan bahwa  manusia memiliki potensi untuk berdiri sebagai sosok yang mungkin memiliki kegemilangan untuk bertahan dihadapan kemuliaan hadirat-Nya, Satu-satunya fokus adalah TUHAN, dunia harus memandang hanya kepada-Nya:

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! (Mazmur 100:1)

Seluruh bumi. Ini tidak main-main dalam menunjukan realitas dunia bahwa tidak ada satupun dan seorangpun yang berasal dari bumi ini dapat memiliki setitik kegemilangan yang bagaimanapun dihadapan Tuhan. Semua kegemilangan pasti datang dari Dia tak kecuali para nabi: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi” (Ibrani 1:2).

Mengapa seluruh bumi harus bersorak-sorak bagi TUHAN? Jawabannya terletak pada pengenalan akan Dia yang sangat intim, personal, begitu divinitas atau ilahi sehingga memberikan iluminasi yang gemilang bagi setiap manusia untuk mengetahui siapakah diri ini sesungguhnya di hadapan-Nya…jika ini yang terjadi maka apa yang lebih agung lagi akan dialami: Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita (Mazmur 100:3). Bagian ini adalah hal yang teragung…jika saja manusia mampu sedikit saja mendekati-Nya. Sayangnya Dia yang bertakhta dan memandang seluruh bumi hanya menemukan ini:

"Tidak ada Allah." (Mazmur 14:1)
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9