Oleh: Martin Simamora
Sepuluh Bagian Ketiga
Anugerah Allah Tidak Pernah Diberikan
Berdasarkan Pembuktian Corpus
Delicti dan Tak Pernah Terjadi Kebersalahan Iblis pun Harus Dibuktikan Allah Berdasarkan Corpus
Delicti
(Lebih dulu di “Bible Alone”-Jumat, 19 Agustus
2016- telah diedit dan dikoreksi)
Bacalah lebih
dulu: “bagian 23”
Corpus
Delicti Sebuah Ajaran Yang Menista Kuasa Keselamatan Yesus Yang Menaklukan
Pemerintahan Iblis
Mengapa
penentangan pada sabda Kristus dapat
berakhir pada sebuah perlawanan pada
Kristus secara frontal atau lebih dari sekedar menista Yesus? Itu karena siapakah
Kristus menurut kitab suci dan para nabi yang kita kenal terdapat dalam perjanjian lama yang
dijelaskan oleh Yesus dan para rasul Kristus, dan kala penentangan terhadap
sabda Yesus menjadi sebuah perlawanan yang beruwujud merombak pokok-pokok kebenaran
keselamatan dari Allah yang diucapkan Yesus maka sang pengajar tak lain tak
bukan adalah seteru Kristus dalam derajat yang begitu keras. Kita perlu
menimbang secara ketat peringatan rasul Paulus yang begitu keras:
Galatia
1:6-10 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh
kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang
sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau
seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang
berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti
yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada
orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang
telah kamu terima, terkutuklah dia. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari
kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia?
Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah
hamba Kristus.
Bahkan Kristus di
dalam Kitab Wahyu memberikan peringatan yang sangat keras terhadap para
pengajar kebenaran palsu yang tak berakar pada diri Kristus dan sabda Kristus
sendiri dalam kehidupan berjemaat:
Wahyu
2:1-2 Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia,
yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara
ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih
payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar
terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka
yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian,
bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Wahyu
2:12,14 Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia,
yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:… Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan
terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang
menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada
Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala
dan berbuat zinah.
Wahyu
2:15 Demikian
juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada
ajaran pengikut Nikolaus.
Terhadap mereka para
pengajar atau guru-guru jemaat palsu, Yesus menuntut sebuah pertobatan yang
begitu keras: