Martin Simamora
Corpus Delicti
Dalam Pengajaran Pendeta Erastus Sabdono
(Lebih dulu di "Bible Alone"-Selasa, 5 Juli 2016)
Sebuah
Pengantar: Mengenal Corpus Delicti ala Pendeta Erastus Sabdono
Pengajaran ini, bagi
pendeta Erastus Sabdono telah dinilainya sebagai sebuah invensi atau penemuan
baru yang sungguh bernilai dan sungguh berharga dalam kekristenan dan utamanya
dalam iman Kristen. Baginya, “Corpus Delicti” merupakan penemuan sangat penting
bagi kebenaran kekristenan yang sejati. Hal semacam ini dapat didasarkan pada
pernyataannya sendiri dalam majalah Truth Edisi 26, pada halaman 33 dengan
judul “Aturan
Main,” ia menuliskan hal-hal berikut ini:
“Dalam
lingkungan orang beragama,berbicara mengenai hukum selalu dikaitkan dengan
perintah atau peraturan atau syariat. Namun dalam kekristenan, ternyata,hukum
tidak hanya berkaitan dengan hal tersebut, tetapi juga berbicara mengenai
kodrat atau ketetapan. Bukankah dalam kehidupan fisik di alam ini juga terdapat
adanya hukum-hukum alam seperti hukum gravitasi,hokum termodinamika,hukum
kekekalan energi, hukum Archimides dan sebagainya?Hukum-hukum alam ini bukan berbicara
mengenai peraturan atau perintah yang ditujukan langsung kepada manusia untuk
ditaati,tetapi merupakan fakta kehidupan yang harus dipahami dengan benar dan
dihargai, dan manusia mau tidak mau tunduk kepadanya,sebab hukum-hukum tersebut
mengikat. Apabila anda tidak mau tunduk
kepada hukum gravitasi dan terjun dari puncak gedung bertingkat 40,maka yang
terjadi adalah Anda membuktikan hukum gravitasi tersebut mengikat anda, dan
tubuh anda akan hancur. Hukum-hukum itu diciptakan oleh Tuhan dan harus dipahami
dengan benar, bukan dihindari.Dengan pemahaman yang benar,kita bisa
memanfaatkan fisika bagi kesejahteraan kita. Misalnya dengan memahami hukum
Archimides,orang bisa membuat kapal yang mengapung di air. Sebagaimana manusia harus memahami
hukum-hukum Alam yang bertalian dengan hidup mereka setiap hari di dunia ini,
maka manusia juga harus memahami hukum kehidupan yang bertalian dengan Allah
guna kehidupan kekal. Hukum kehidupan ini disebut sebagai hukum rohani. Hukum
rohani memuat fakta-fakta dalam alam rohani yang pasti membawa dampak pula pada
kehidupan jasmani. Dengan demikian hukum rohani bisa dikatakan lebih bernilai
dari hukum Alam yang kelihatan dan bisa dibuktikan secara sains. Hukum rohani
bisa dibuktikan secara sempurna nanti saat penghakiman terakhir.”[paragraf-paragraf:1,2,3
halaman 34]

