F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.C)

Oleh: Martin Simamora

“Hukum Taurat Tidak Lagi Bekerja Karena Dia Yang Dinantikan Para Nabi Telah Datang (6.C)”




Jadi,dengan demikian, bagaimana menjelaskan relasi antara hukum Taurat dengan Yesus Kristus?[mengenai perihal ini, telah saya jelaskan pada “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Eratus (1G)”] Apakah salah satu menggenapi yang  lainnya, atau kedua-duanya ko-eksis atau hidup berdampingan satu sama lain? Kembali, rasul Paulus menjelaskannya bagi kita:

Roma8:3-4 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Tidak ada sebuah kehidupan saling berdampingan antara Yesus dan hukum Taurat dengan sebuah pemikiran jikalau ada orang-orang Yahudi yang  berusaha melakukan hukum Taurat termasuk darah anak domba maka mereka akan memiliki kesempatan untuk masuk ke dunia yang baru, sebagaimana yang diajarkan oleh pendeta Dr.Erastus Sabdono. Perhatikan  sub bagian yang menjadi fokus tinjauan kali ini:



Rasul Paulus menjelaskan, pertama: hukum Taurat tidak mungkin memberikan kehidupan kekal karena manusia tidak berdaya untuk melakukannya, dan kedua: Allah sendiri telah melakukan apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri sebagai satu-satunya yang dapat menggenapi hukum Taurat di dalam keserupaannya dengan kita, yaitu berdaging. Daging yang sama dengan manusia, yang dapat digoda oleh dosa. Hanya saja, Yesus dalam keadaan yang demikian tidak pernah berdosa [Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa]. karena  Ia telah menggenapi  tuntutan hukum Taurat itu bukan saja bagi dirinya tetapi penggenapannya juga bekerja bagi orang yang percaya kepada-Nya.


Apakah dasarnya untuk menyatakan bahwa hukum Taurat itu sama sekali tak dapat menjadi JALAN bahkan untuk sekedar masuk ke dalam dunia yang baru?Satu-satunya jawaban untuk ini, yaitu: karena hukum Taurat tidak mungkin memberikan pada manusia kehidupan oleh kekuatan kemanusiaan atau kedagingan manusia itu sendiri untuk menanggapi kekudusan sebagai jalan dan penentu keselamatan.


Paulus tidak mengada-ada, sebab Yesus Sang Mesias membenarkannya atau Yesuslah sumber pengajarannya.

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.B)

Oleh: Martin Simamora

“Kompleksitas Etimologi Dosa Tidak Hendak Menunjukan Keberagaman Jalan Keselamatan, Sebab Hanya Ada Satu Yang Dapat Menarik Keluar Manusia Dari Kuasa  Dosa (6.B)”


Apakah kesuksesan bangsa Israel untuk mentaati hukum Taurat akan menentukan kesuksesan Allah dalam menghadirkan Mesias melalui bangsa ini? Inilah yang menjadi fokus tinjauan kali ini. Pemikiran sedemikian telah menjiwai pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono, sebagaimana yang dinyatakannya  dalam buku “Keselamatan Di Luar Kristen”:

▓“Bila bangsa Israel tidak hidup sesuai dengan hukum torat, maka sebagai akibatnya rencana Allah atas bangsa itu bisa gagal. Rencana Allah atas Israel adalah mewarisi pengenalan akan Allah dan melahirkan Messias di tengah-tengah bangsa itu. Dalam hal ini kita temukan dalam hidup bangsa Israel terdapat rencana dan pengaturan Allah.Rencana dan pengaturan tersebut dikenakan mutlak atau diberlakukan bagi “umat pilihan Allah.” Berkenaan dengan ini Paulus memakai kata parabasis, bahwa dosa adalah gerakan membelok dari jalan yang lurus. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan transgression.”

Ini merupakan bagian dari pelajaran 6 pada situs Rhema Church Australia, namun tidak turut tersaji, sehingga di sini disajikan dari buku karya pendeta Erastus dengan judul yang sama, dan anda dapat membaca di sini:



Apa yang harus dijawab dalam fokus tinjauan kali ini, adalah: benarkah rencana Allah dapat gagal karena kegagalan Israel untuk hidup dalam atau untuk menaati hukumTaurat, atau dengan kata lain, benarkah Allah begitu bergantung pada perilaku manusia yang kebenarannya berdasarkan pada ketaatan terhadap  hukum Taurat, untuk mewujudkan rencana keselamatan-Nya bagi manusia di dunia ini?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9