Oleh: Martin Simamora
“Kompleksitas
Etimologi Dosa Tidak Hendak Menunjukan Keberagaman Jalan Keselamatan, Sebab
Hanya Ada Satu Yang Dapat Menarik Keluar Manusia Dari Kuasa Dosa (6.A)”
Bacalah lebih
dulu: “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (5.O)”
Senyata apakah Yesus Sang Mesias itu adalah Terang Dunia
dan senyata
apakah bahwa manusia itu
berada di dalam ketakberdayaan atas apa yang hanya Allah bisa mengatasinya
sehingga dapat disebut Juruselamat manusia. Dua realitas itu dapat dikerucutkan menjadi: seluas
apakah keselamatan yang dikerjakan oleh Sang Mesias itu bagi manusia.
Jawaban cepatnya: seluas dan melampaui kayanya terminologi-terminologi dosa
yang digambarkan begitu tajam pada sejarah manusia oleh para penulis
Kitab-Kitab Suci itu.
Yesus Sang Mesias itu
menunjukan hal itu dalam nada-nada yang penuh peringatan dan penuh penegasan
akan 2 realitas itu yang secara langsung berkait dengan dirinya sendiri,
sebagaimana telah ditunjukannya dalam pernyataan ini:
Yohanes
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Yohanes
12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan
apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak,
sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes
12:28-30 Bapa, muliakanlah nama-Mu!"
Maka
terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan
memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan
mendengarkannya berkata, bahwa itu
bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah
berbicara dengan Dia." Jawab Yesus: "Suara itu telah
terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.
Peristiwa Yohanes
12:28-30 adalah momentum termulia di hadapan orang banyak tepat
saat dia menyatakan bahwa tujuan
kedatangan-Nya ke dunia ini terkait dengan ketakberdayaan manusia dengan mengalami
apa yang menjadi ketakberdayaan manusia itu [Yohanes 12:27] untuk pada akhirnya menaklukannya hanya
pada dirinya sendiri, secara kokoh di hadapan penguasa dunia tanpa perbantahan.
Menjadikan diri Sang Mesias sebagai satu-satunya keselamatan atas penguasaan
kuasa dosa yang begitu kaya dengan karya mautnya atas manusia, tepat
sebagaimana telah dilukiskan oleh para penulis perjanjian lama. Ia sendiri,
bahkan, menyelenggarakan penghakiman atas penguasa dunia ini:
Yohanes
12:31 Sekarang berlangsung
penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan
ke luar
Ia memiliki keluasan
penanggulangan dosa melampaui keragaman
terminologi-terminologi dosa itu sendiri, karena Ia saja yang berkuasa untuk
menghakimi bapa segala kuasa untuk perbuatan-perbuatan dosa tersebut, sekaligus
menghempaskan takhta penguasa dunia beserta kuasa dosanya.