F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (5.N)

Oleh: Martin Simamora  

Benarkah Karena Tidak Menolak Injil Hingga Ke Tingkat Penghinaan Maka  Ada Kebenaran Lain Di Luar Kristus (5.N)



Dosa, bukan sekedar pelanggaran, bukan sekedar perbuatan jahat, bukan sekedar ketaksucian dalam arti yang dapat dipulihkan atau direstorasi dan diluruskan dengan pertobatan atau pengoreksian dan komitmen untuk membangun kehidupan yang lebih baik oleh dan pada diri manusia itu sendiri. Natur dosa, yang sedang dibicarakan Alkitab menunjukan bahwa manusia tak berdaya untuk memulihkan, merestorasi atau meluruskan kebengkokan itu. Perjanjian baru menegaskan hal ini bahkan menunjukan  natur semacam itu  saat  pengandungan Sang Mesias dalam rahim  anak dara  Maria:

Matius 1:18-21 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."


Belum menikah namun sang kekasih sudah mengandung seorang anak, itu adalah sebuah skandal: mencemarkan nama calon isterinya di muka umum? Ini kondisi yang tak dapat diperbaiki, tak dapat direstorasi dan tak dapat diluruskan jika merupakan sebuah perbuatan cemar atau dosa. Yusuf tak mengerti dan tak memahami, tetapi  jelas, karena Maria mengandung sementara belum ia menyentuhnya sebagai seorang suami, telah begitu mencemaskan dan begitu menekan jiwanya, sampai-sampai: “Ia bermaksud menceraikannya atau menyudahi ikatan pertunangan yang begitu kokoh itu,secara diam-diam.” Tetapi jelas mengandungnya Maria bukanlah sebuah kecemaran atau kenajisan, sebaliknya: “anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”

Bukan saja dikandung dari Roh Kudus, tetapi malaikat Tuhan telah menyatakan atau menunjukan betapa realitas semua manusia itu tak berdaya untuk melepaskan dirinya dari pelukan  kuasa dosa yang begitu kokoh, dengan menyingkapkan siapakah Anak dan apakah kuasanya atas dosa: “Dialah yang akan menyelamatkan semua manusia yang menjadi umat-Nya dari dosa.” Di sini, bahkan, sejak Sang Immanuel dilahirkan, dosa telah dinyatakan sebagai problem tak tersolusikan oleh manusia, selain oleh Sang Immanuel itu sendiri.

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (5.M)

Oleh: Martin Simamora   

Benarkah Karena Tidak Menolak Injil Hingga Ke Tingkat Penghinaan Maka  Ada Kebenaran Lain Di Luar Kristus (5.M)

Dalam Terang, manusia yang beriman kepada Yesus, menjadi tahu kemana harus pergi. Itu tak lepas dari diri Kristus sendiri, yaitu mengikut diri-Nya; dalam terang manusia itu, ia menjadi tahu dan diberikuasa untuk membuat keputusan mahapenting: mengikut dia. Mengikuti Yesus, apakah pentingnya? Penting karena keselamatan itu sendiri merupakan peristiwa atau “event” keberimanan seseorang secara aktual, bukan belaka konsepsi atau sekedar beragam komposit kebenaran-kebenaran  yang dilahirkan dari sebuah keanggunan pikir teologisnya, yang kemudian dipercayai sekedar untuk diajarkan. Keselamatan adalah kebenaran teologis sekaligus peristiwa aktual iman di dunia ini, dan itu semua dimulai dengan satu perintah-Nya: ikutlah Aku.

Sekali lagi, apakah pentingnya mengikut Yesus dalam peristiwa iman seorang percaya sehari-hari, dalam situasi-situasi menuntut kesetiaan sekalipun membahayakan, dan setia atau bertahan hingga kesudahannya?


Yesus sendiri menunjukan apakah pentingnya diri-Nya itu harus diikuti, melalui sejumlah perintah kepada para murid atau setiap orang percaya di segala jaman, yang menuntut ketahanan iman hingga kesudahannya. seperti:


►Matius 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.  

Bandingkan dengan:
Matius 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Lukas 21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."


“Orang yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat,” ini telah menunjukan kepada setiap orang percaya bahwa sementara keselamatan yang telah dimiliki itu adalah karya Sang Mesias di atas salib dan telah diterima sebagai sebuah anugerah terindah, namun sementara masih di dunia ini, memerlukan sebuah katahanan atau stamina yang harus senantiasa kokoh hingga kesudahannya-hingga saya dan anda menutup mata ini, kapanpun, dimanapun dan yang bagaimanapun juga.


Apakah dengan demikian, ini adalah sebuah kesendirian dan sebuah penuntutan kekuatan diri sendiri untuk bertahan hingga kesudahannya, agar memiliki hidup itu menjadi otentik dimilikinya?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9