F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (4.1B-Selesai):



Oleh: Martin Simamora

Apakah Karena Begitu Sukar Memahami “Apakah Dosa itu” dan  Mengerti “Apakah Sebenarnya Yang Dimaksud Dengan Bertentangan Dengan Kehendak Tuhan” Maka Ada Keselamatan Di Luar Kristen?
(Bagian 4.1 B)


Bacalah lebih dulu bagian 4.1A

Hanya ada satu Tuhan yang menghakimi segenap penduduk bumi dengan satu-satunya kebenaran yang telah ditetapkan-Nya, tanpa pandang bulu sedikitpun. Sehingga dalam Alkitab, inilah yang akan kita jumpai:

Mazmur 14:2-3 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.

Jika, anda memperhatikan konteks Mazmur Daud ini, maka di sini Tuhan menempatkan satu kebenaran tunggal bagi semua bangsa di luar bangsa yang telah dijumpainya tadi: “Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN? Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar”- ayat 4 dan 5. Siapapun yang melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak dan maksud-Nya di bumi ini melalui bangsa pilihan-Nya, itu merupakan penyingkap natur semua manusia:“semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.”

Sekali lagi, harus dicamkan bahwa pada dasarnya semua atau tidak seorangpun yang tidak bejat. Dasar sebuah bangsa  bernama Israel terlihat sebagai sebuah bangsa favorit, bukan karena sebuah kemuliaan yang ada sedikit saja pada dirnya. 


Perihal ini nampak nyata dalam bagian mazmur ini:
▬Mazmur 33:8-12 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (4):

Oleh: Martin Simamora

Apakah Karena Begitu Sukar Memahami “Apakah Dosa itu” dan  Mengerti “Apakah Sebenarnya Yang Dimaksud Dengan Bertentangan Dengan Kehendak Tuhan” Maka Ada Keselamatan Di Luar Kristen? 
(Bagian 4.1 A)



Ini adalah lanjutan dari: “bagian-bagian terdahulu


Terminologi dosa dalam Alkitab adalah terminologi yang luas, didalam konteks-konteks biblikalnya, merujukan bahwa dosa memiliki 3 aspek: ketidakpatuhan pada atau pelanggaran hukum, pelanggaran hubungan antarmanusia, dan pemberontakan melawan Allah, yang merupakan konsep paling dasar. Penyederhanaan terlalu berlebihan berisiko, diantara istilah-istilah Ibrani yang paling umum, “hattat” yang bermakna sebuah standard, target, atau tujuan  yang tak tercapai; “pesa” yang bermakna pelanggaran hubungan antarmanusia atau pemberontakan; “awon” yang bermakna melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang benar atau melawan apa yang benar; “segagah” yang mengindikasikan kesalahan atau kekeliruan; “resa” yang bermakna ketidakber-tuhan-an, ketidakadilan, dan kejahatan; dan “amal,” ketika itu merujuk pada dosa, bermakna perilaku yang mendatangkan kerusakan/bahaya atau penindasan. Istilah Yunani yang paling umum adalah “hamartia”, sebuah kata yang kerap dipersonifikasikan dalam Perjanjian Baru, dan mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum, orang-orang, atau Tuhan. “Paraptoma” adalah istilah umum lainnya untuk pelanggaran-pelanggaran atau kegagalan-kegagalan untuk mencapai standard. “Adikia” merupakan  makna yang lebih sempit dan kata legal, menggambarkan perbuatan-perbuatan ketidakbenaran dan tidak adil. “Parabasis” mengindikasikan pelanggaran hukum; “asebeia” bermakna ketidakbertuhanan atau ketidakhormatan terhadap Tuhan; “anomia” yang bermakna hidup tanpa pemerintahan hukum. Alkitab secara khusus menyatakan dosa adalah hal negatif. Dosa itu adalah kehidupan tanpa atau tak menuruti hukum, ketidakpatuhan, ketidakhormatan terhadap Tuhan, tidak percaya, keraguan, kegelapan sebagai lawan terhadap terang, sebuah kejatuhan sebagai lawan terhadap berdiri teguh, kelemahan bukan kekuatan. Dosa adalah ketidakbenaran dan ketidakberimanan [ Baker’s Evangelical Dictionary Theology: Sin atau tautan ini].  


Karakteristik-karakteristik demikian dapat dijumpai,misal, dalam Hakim-Hakim 2:10-13, 2 Raja-Raja 21:6, atau sebagaimana nabi Yesaya berkata: “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit”- Yesaya 5:20. Nabi Amos, terkait dosa, berkata begini:” Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut; mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara; anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku- Amos 2:6-7. Jika dosa adalah ketiadaan mengasihi Tuhan maka  manusia itu juga benci atau tidak mempedulikan terhadap manusia lainnya.


Yesus Kristus melanjutkan pengecaman-pengecaman terhadap dosa ini dengan cara mendalamkan maknanya! [akan disinggung pada bagian 4.1B]. Dikarenakan luasnya makna dosa, sebagaimana telah disajikan di atas, apakah kemudian bermakna ada jalan  keselamatan yang lain, sebagaimana yang diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono? Apakah Yesus sendiri kemudian mengajarkan jalan keselamatan yang lain?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9