Oleh: Martin Simamora
Cintailah Daku & Tinggalah Bersama-Ku
(Refleksi)
Tak ada satupun yang
ingin dicintai dengan sekedar rangkaian kalimat indah, dengan romantisme belaka
tanpa sebuah kehidupan yang begitu lekat, hangat, penuh kesetiaan atau dedikasi
yang kudus dalam perkataan dan perbuatan dalam segenap kehidupan. “Cintailah Daku
dan Tinggalah Bersama-Ku” adalah potret mencintai Yesus yang lahir dari sabda
mencintai dirinya, yang berbunyi: “Jikalau kamu mengasihi
Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku- Yoh 14:15.” Ini luar biasa, karena ini adalah sebuah
penurutan penuh hasrat yang lahir
dari mencintai Yesus; mencintai Yesus menjadi begitu istimewa atau begitu penuh
kuasa, karena dikatakan kamu
akan menuruti segala perintah-Ku.” Tentu saja ini sukar atau bahkan
mustahil ditemukan didalam dunia manusia. Hanya manusia Yesus saja yang pada hakikatnya memiliki kemampuan
mengasihi atau mencintai semacam ini pada relasi dengan Bapa-Nya: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia
yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya – Yoh 4:34,” yang
sesungguhnya menggambarkan mengasihi Allah. Makanan Yesus adalah mengasihi Allah yang
perwujudannya adalah melakukan dan menyelesaikan apapun yang menjadi kehendak
Allah.