F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1A)



Oleh: Martin Simamora



Pengantar
Sebagaimana yang telah dijadwalkan, kini saya akan menyajikan sebuah tinjauan terhadap sebuah pengajaran, yaitu pengajaran “Keselamatan Diluar Kristen”  yang dapat juga ditemui dan dibaca di situs Gereja GBI Rhema "GBI RHEMA Church" yang beralamat di Australia. Dalam situs tersebut terdapat 12 bagian (untuk kemudahan, anda dapat membacanya pada tautan ini) mengenai pengajaran tersebut. Tinjauan ini memiliki tujuan tunggal untuk mengetahui apakah Alkitab memang mendukung pengajaran yang hendak menyatakan sebuah kemungkinan adanya keselamatan di luar Kristen? Dengan kata lain apakah pengajaran yang diusung oleh Pdt.Dr Erastus Sabdono tersebut selaras dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus dan oleh para rasul  sebagaimana yang tercatat di dalam Alkitab?

Sebelum saya memulainya, terlebih dahulu hendak menyajikan sejumlah refleksi dengan mengutip pandangan  dua teolog Kristen terkait  subyek bahasan kali ini. Dua pandangan ini  merupakan kaca mata kerangka berpikir dalam meninjau pengajaran tersebut.


It is in this discourse that we find the sixth “I AM” statement: “I am the way, the truth, and the life” (John 14:6). This particular statement has three different attributes, two of which we have explored already in the past few days. Yesterday, we saw that Jesus is the source and power of life. This is a clear affirmation of His own deity because any reader of the Bible knows that only God is the source and power of life. The “I AM” statement we find in 14:6 reinforces the fact of Jesus’ equality with God when Jesus claims again to be the Life.


Likewise, we have also seen that Jesus is the only way to the Father. He spoke of this before when He called Himself the Door of the Sheep, and reiterates it again in 14:6 when He calls Himself the Way. This statement was offensive to the pluralistic culture of that day and remains so even in the twenty first century.

Ada di dalam  ulasan berseri ini bahwa kita menemukan  “pernyataan AKU ADALAH” yang keenam: “Aku adalah jalan, kebenaran, dan hidup” (Yohanes 14:6). Pernyataan pokok ini memiliki tiga atribut berbeda, dua diantaranya telah kita eksplorasi dalam beberapa hari lalu. Kemarin, kita telah melihat bahwa Yesus adalah sumber dan kuasa hidup. Ini adalah sebuah afirmasi yang jernih akan keilahiannya karena siapapun pembaca Alkitab mengetahui bahwa hanya Allah  sumber dan kuasa hidup. Pernyataan “AKU ADALAH” yang kita jumpai dalam 14:6 mengokohkan fakta kesetaraan Yesus dengan Allah ketika Yesus mengklaim  menjadi sang Hidup.


Demikian juga, kita telah melihat bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Bapa. Dia telah mengatakan hal ini sebelum saat dia menyebut dirinya sendiri Sang Pintu Domba, dan menyatakannya kembali dalam 14:6 kala dia telah menyebut dirinya sendiri Sang Jalan. Pernyataan ini  telah menyerang budaya pluralistik pada  waktu itu dan bahkan masih tetap demikian dalam abad ke dua puluh satu. 

0 Sarana Anugerah



Oleh: Henry Clarence Thiessen




Allah menggunakan banyak sarana-sarana yang berbeda untuk membawa orang kepada dirinya sendiri untuk persekutuan dan keselamatan, dan semua ini dapat dinilai, dalam makna yang lebih luas, sarana-sarana anugerah.


I.Firman Allah
Oleh Firman Allah, kita di sini memaksudkan Alkitab, yang terdiri dari kitab-kitab kanonik Perjanjian Lama dan Baru. Kitab-kitab  yang yang telah diinspirasikan secara ilahi ini “memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2Tim 3:16). Firman Tuhan ini  menggambarkan dirinya sendiri kepada kita sebagai sebuah sarana anugerah dalam beragam cara, dan penggambaran itu berlangsung di bawah sejumlah simbol. Alkitab adalah sebuah “palu yang menghancurkan bukit batu” (Yeremia 23:29), seorang hakim “ atas pikiran-pikiran dan maksud-maksud hati” (Ibrani 4:12), sebuah cermin untuk menyingkapkan kondisi sebenaranya manusia (Yakobus 1:25), sebuah bejana air untuk membersihkan yang  bernoda (Yohanes 15:3; Efesus 5:26), benih (Lukas 8:11; 1Pet 1:23), makanan bagi yang lapar (Ayub 23:12), sebuah terang bagi pejalan (Maz 119:105), dan sebuah pedang bagi  prajurit (Efesus 6:17; Ibra 4:12).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9