Oleh: Henry Clarence Thiessen
Dianjurkan untuk lebih dulu membaca "Apakah Yesus Tak Lagi Sesatu Dengan Allah, Sebagaimana Roh?"
Tepat sebagaimana kerja atau
karya Kristus adalah penting dalam penuntasan keselamatan, demikian juga kerja
Roh Kudus. Keilahian dan kepribadian Roh Kudus. Keilahian pada Roh Kudus dilekatkan padanya berdasarkan fakta
atribut-atribut keilahian yang selazimnya pada Allah, melingkupinya, dan bahwa karya-karya yang ilahi diselenggarakan olehnya, dan oleh relasinya dengan Anak Allah dan Bapa. Roh Kudus adalah seorang
pribadi. Kata-kata ganti pribadi dikenakan pada Roh Kudus. Dia melakukan
tindakan-tindakan personal. Ditautkan dalam sebuah cara personal dengan Anak
Allah dan Bapa (Tritunggal). Mempertimbangkan keilahiannya dan
ke-pribadi-annya, kita bergerak menuju
apa yang dikerjakannya. Walau tujuan utama kita pada poin ini untuk mengklarifikasi
karyanya sehubungan dengan keselamatan dan pengalaman orang Kristen, kita juga
harus melihat kerja atau karyanya dalam hubungannya dengan dunia ini, dengan
Kitab suci, dan dengan Kristus.
1.Hubungannya Dengan Dunia
A.Dalam Penciptaan dan
Pemeliharaan
Sangat
menarik bahwa penciptaan dilekatkan kepada semua Tritunggal: Bapa, Anak, Roh
Kudus. Bapa dalam Wahyu 4:11, Anak dalam Yohanes 1:3, dan Roh Kudus dalam
Kejadian 1:2, mendemonstrasikan keterlibatan aktif Roh Kudus dalam penciptaan.
Elihu berkata kepada Ayub, “Roh Allah telah menciptakanku, dan nafas Yang
Mahakuasa memberikanku hidup” (Ayub 33:4), dan Ayub menjawab Bildab,”Oleh
nafasnya [Roh] langit dicerahkan” (Ayub 26:13). Pemazmur menunjukan karya Roh
dalam penciptaan, “Oleh firman Tuhan langit telah diciptakan, dan oleh nafas
[Roh] dari mulutnya diciptakan semua penghuni langit”(Mazmur 33:6). Roh tidak
hanya terlibat dalam penciptaan tetapi dalam pemeliharaan. Kedua hal ini
disebutkan dalam Mazmur 104:30 “Engkau mengerahkan Roh-Mu, mereka tercipta; dan
Engkau mengerahkan Roh-Mu memperbarui permukaan tanah.” Yesaya 40:7 menunjukan
keterlibatan aktif sang Roh.”rumput mengering, bunga melayu, ketika nafas [Roh] dari Tuhan dihembuskan ke
atasnya.” Dalam mendiskusikan seluruh hal kebesaran aktivitas-aktivitas
providensia dan kreatif Allah, Yesaya bertanya, “Siapakah yang telah
mengarahkan Roh Tuhan, atau sebagai penasihatnya telah memberitahukan-Nya?”
(Yes 40:13).Terlihat nyata bahwa ekspresi-ekspresi semacam Rohnya (nafas), Roh
(nafas) dari mulutnya, Roh (nafas) Tuhan, Roh Anak-Nya, dan Roh Yesus, semua
merujukan pada Roh Kudus, pribadi ketiga
pada Tritunggal (Ayub 26:13; Mazmur 33:6; Yesaya 40:7; Gal 4:6; Kisah
Para Rasul 16:7).