F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tuhan Penentu Waktu dan Masa Atas Segala Sesuatu



Oleh: Martin Simamora
Tuhan  Penentu  Waktu  dan Masa Atas Segala Sesuatu



Salomo,  anak Daud dan satu-satunya manusia fana yang memiliki kebijaksanaan dari TUHAN (1 Raja-Raja 3:5,bandingkan dengan 1 Raja 3:16) dan seorang yang  luar biasa pandai bahkan memiliki ilmu-ilmu tentang pepohonan dan binatang (1 Raja 4:29 dan, Amsal 30:24-31), menuliskan hikmat-Nya pada  Pengkhotbah:

Pengkhotbah 3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Apa yang hendak dikatakan Salomo kepada kita mengenai hal ini? Apakah manusia tidak sama sekali berkuasa atas masa dan waktu untuk setiap peristiwa? Apakah manusia berkuasa untuk memutar ulang waktu? Apakah manusia berkuasa untuk menahan 1/seribu waktu? Apakah manusia berkuasa untuk menentukan kapan tepatnya datang sebuah dirinya untuk  tertawa  atau berduka? Tidak sedikitpun manusia berkuasa.


Manusia hanya harus menjalaninya dan berjuang melalui kesedihan dan kesukaran-kesukaran atau bersyukur atas gelak tawa dan keriangan-keriangan serta kedukaan dan kesedihan  yang dijumpainya dalam dan selama  perjalan hidupnya:

Pengkhotbah 7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (7)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (7)



Bacalah lebih dulu  bagian  6

VII) Bagian yang bersifat Deskriptif dan Didaktik.

1) Bagian Kitab Suci yang bersifat Deskriptif ( = bersifat menggambarkan).

Bagian yang bersifat Deskriptif adalah bagian yang berupa cerita yang terjadi sungguh-sungguh dan bersifat menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu. Ini tidak boleh dipakai sebagai rumus / hukum / norma!

Illustrasi: Dalam hal ini, membaca dan menafsirkan Kitab Suci mempunyai persamaan dengan membaca dan menafsirkan surat kabar. Kalau saudara membaca surat kabar, dan di sana diceritakan tentang adanya orang yang terkena serangan jantung pada waktu nonton TV, maka hal ini tentu bukan norma / hukum. Cerita ini tentu tidak boleh ditafsirkan seakan-akan semua orang yang nonton TV pasti terkena serangan jantung. Juga kalau di surat kabar diceritakan adanya satu keluarga yang piknik ke Tretes dan lalu mengalami kecelakaan, sehingga mati semua. Ini tentu tidak boleh ditafsirkan seakan-akan semua orang yang piknik sekeluarga akan mengalami kecelakaan dan mati semua.

Contoh:
a)Kel 14, yang menceritakan peristiwa dimana Allah membelah Laut Teberau sehingga bangsa Israel bisa menyeberang di tanah kering, adalah suatu bagian yang bersifat Deskriptif (menggambarkan apa yang terjadi pada saat itu). Ini bukan rumus / norma / hukum, artinya, kita tidak diperintahkan untuk menyeberangi laut dengan cara seperti itu!
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9