Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
PRINSIP-PRINSIP
HERMENEUTICS (2)
Bacalah lebih dulu Bagian 1
II) Jangan menafsirkan ayat sehingga menentang ayat lain.
1)
Calvin: “Scripture
interprets Scripture” (= Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci). Jadi
kita harus membanding-bandingkan semua bagian-bagian Kitab Suci yang berhubungan
dengan ayat yang sedang kita tafsirkan, untuk bisa mendapatkan arti yang benar
dari ayat tersebut.
Contoh:
a)Banyak orang yang menggunakan ayat-ayat
seperti Mat 7:7 Mark 11:23-24 Yoh 15:7b untuk mengajarkan bahwa asal kita
betul-betul berdoa dengan iman, maka Tuhan pasti akan mengabulkan semua
permintaan kita, apapun adanya permintaan itu.
Tetapi
penafsiran ini
dilakukan tanpa menghiraukan ayat-ayat seperti:
-
Mat 7:11 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya memberi yang baik kepada kita.
Jelas bahwa yang dimaksud ‘baik’ adalah dari sudut Tuhan, bukan dari sudut
kita.
- 1Yoh 5:14 yang mengatakan bahwa Tuhan hanya mengabulkan permintaan kita
kalau hal itu sesuai dengan kehendakNya / rencanaNya. Bdk. Mat 6:10 Mat 26:39b
dimana Yesus mengajar kita supaya menundukkan doa kita kepada kehendak Allah.
- 2Kor 12:7-10 yang menunjukkan bahwa orang seperti rasul Pauluspun doanya bisa tidak dikabulkan.