Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah
Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Bacalah lebih dulu bagian11
Filipus dan Andreas, bahkan orang
banyak, juga tercatat, telah lebih dahulu menghadapi
apa yang telah dihadapi oleh Petrus, sebuah realita dalam bingkai “Allah telah menetapkan,” yang kali ini wujudnya adalah: “...Telah tiba saatnya Anak Manusia
dimuliakan - Yohanes 12:23” Menurut anda, bagaimana semestinya
peristiwa yang akan mendatangkan kemuliaan itu? Melalui peritiwa mencekam?
Peristiwa menyedihkan? Atau Peristiwa mengagumkan dan membahagiakan? Pasti atau hampir semua orang, normalnya,
tidak akan membayangkan hal-hal kelam
berwujud tragedi.
Oposisi “pengharapan manusia” terhadap Tuhan, pun nampak nyata
dan keras menghantam kemampuan manusia untuk menerimanya dalam damai, apalagi
sukacita.
Mari kita mendengarkan penjelasan Yesus ,pada kesempatan ini, bagaimana dia
HARUS mati :
”Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Yesus sedang mengaitkan “dimuliakan” dengan “jatuh dan mati. ” (Yohanes 12:24)
Yesus sedang
membicarakan sebuah jenis kematian yang menghasilkan banyak buah, sebab
dia berkata “jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.” Dengan demikian, haruslah dipahami sedari awal,
kematiannya bukanlah sebuah hal yang akan menggagalkan kemuliaanya atau akan
menjadi batu sandungan bagi para murid-nya. Kematiannya akan menghasilkan banyak buah! Tetapi jelas ini sungguh teramat sukar dan
jiwa telah terlanjur digentarkan!