Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Peter strikes Malchus at Jesus’ arrest in the Garden of Gethsemane |
Bacalah lebih dulu Bagian10
Petrus, bukan satu kali itu saja
berusaha “menjauhkan” Yesus dari
peristIwa kelam; bukan satu kali itu saja dia tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Bahkan, semenjak Yesus
menyatakan ““...harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan, lalu dibunuh,...” kelihatannya Petrus adalah seorang
murid yang siap melindungi Yesus dengan segenap jiwa dan raganya. Bahkan
Pedang adalah bukti betapa dia tidak bermain-main untuk “menjauhkan” Yesus dari
peristiwa kelam : ”Lalu Simon Petrus,
yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam
Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus (Yohanes 18:10)” Pada yang pertama, Petrus
telah memperlihatkan ketidaksetujuannya akan apa yang terjadi pada Yesus melalui
kata-kata. Pada yang kedua, Petrus mewujudkan kata-katanya melalui Pedang.
Pedangnya berbicara, refleksi sempurna akan pikiran, perkataan dan
perbuatannya. Tetapi, Yesus, untuk kedua
kalinya, menyatakan bahwa hal itu HARUS, itu dikehendakinya untuk terjadi : ”Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan
pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan
Bapa kepada-Ku?” (Yohanes 18:11).
HARUS dan DIKEHENDAKI oleh Bapa sendiri untuk dialami oleh Yesus. “SARUNGKAN
PEDANGMU.” Yesus melakukan intervensi
untuk memastikan semua yang menjadi KEHENDAK BAPA terjadi, bahwa dia harus minum cawan!