Oleh : DR. Burk
Parsons
Ditengah-tengah menuliskan kolomku bulan ini, saya telah menghapus yang sudah kutuliskan dan telah memulainya lagi dari awal karena saya baru saja menerima kabar dari salah satu sahabat karibku bahwa isterinya, hamil dengan penantian yang lama untuk anak kedua, kemungkinan akan mengalami keguguran. Hatiku diliputi dengan kesedihan tak tahu bagaimana masa depan mereka. Selagi saya menulis, sahabatku dan isterinya sedang dalam perjalanan menuju dokter.
Memiliki pengalaman yang serupa pada anak pertama kami beberapa tahun lampau, isteriku dan saya sendiri berempati dengan sahabat-sahabatku ini. Mereka yang telah mengalami kehilangan seorang anak yang belum lagi lahir mengetahui ketakutan dan kegelisahan yang sedang saya bicarakan. Kata-kata tak mampu untuk mengekspresikan kepedihan karena kehilangan semacam ini. Sebagai seorang pria, seorang sahabat, seorang pastor, saya memiliki beberapa patah kata bijak baginya selagi dia berupaya menghibur isterinya dan selagi mereka berdua mencari penghiburan dari Tuhan kita yang berdaulat.