F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Saya TIDAK Oke, Anda Juga TIDAK Oke! ( Roma 3:9-20) - Bagian 1


truthnet.org


Oleh : Keith Krell, Ph.D


Jauh beberapa  tahun lampau, seorang koresponden The London Times yang biasa mengakhiri artikel-artikelnya dengan kata-kata “what is wrong with the world Today?”[Apa  yang salah dengan dunia hari ini?]. Pada akhirnya, seseorang menanggapi kata penutup semacam itu, G.K. Chesterton (1874-1936), penulis dan apologet Kristen terkemuka, menuliskan  tanggapannya sebagai  berikut, “Dear Editor, What’s wrong with the world? I am.  Faithfully yours, G.K Chesterton [Editor  yang terhormat, apa yang salah dengan dunia ini? Sayalah yang salah. Hormat saya, G.K. Chesterton]. Dalam  kalimat yang tidak panjang tersebut, Chesterton dengan cantiknya merangkumkan pengajaran Alkitab terkait problem sentral duni ini. Masalahnya adalah orang! Lebih spesifik lagi, masalahnya adalah apa yang ada didalam diri kita—manusia batiniah kita atau pribadi kita [ Dwight Edwards, Revolution Within (Colorado Springs: Waterbrook, 2001), 41. Pada tahun  1948, Albert Einstein menggaungkan berbagai  ekspresi hati  Chesterton ketika dia berkata , “The problem lies in the hearts and thoughts of men. It is not a physical but an ethical one. What terrifies us is not the explosive force of the atomic bomb, but the power of wickedness in the human heart”(= Permasalahan itu terletak didalam semua hati dan pikiran  umat manusia. Bukan hal yang bersifat fisik tetapi yang bersifat etika. Apa yang menakutkan kita bukan  kekuatan ledakan bom atom, tetapi kekuatan kejahatan didalam hati manusia (see Edwards, Revolution Within, 43). Sebagaimana yang dikatakan  Pogo seorang teolog besar, “Kita telah bertemu dengan musuh dan dia adalah kita [Pogo adalah karakter  kartun].”

0 Pemelintiran Ayat (2) :Apakah Segala Sesuatunya Memang Bekerja Bersama-Sama Untuk Mendatangkan Kebaikan? Roma 8:28 didalam Konteksnya

Natural Disaster
Bacalah terlebih dahulu pengantarnya di sini


Oleh :  Prof. Daniel B Wallace, Ph.D


Anda telah mendengarkannya ribuan kali :”Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja.” Ini merupakan keoptimisan abadi  yang digaungkan  bukan dalam  realita pencobaan tetapi dalam pemikiran penuh harap akan impian orang Amerika, akan keyakinan ala Hollywood, atau sebuah pandangan yang menekankan  kecenderungan  pencarian segala hal agar hal serba baik saja yang boleh terjadi. Semua kita tahu bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar—kita tahu anak-anak yang umurnya  dirampas  oleh kanker atau pengemudi mabuk, atau mereka yang ketagihan obat-obatan/narkoba  berasal dari keluarga yang baik, atau para kepala rumah tangga yang kehilangan pekerjaannya, atau para prajurit yang sekembalinya dari medan perang kehilangan anggota tubuhnya. Kita mengetahui berbagai tragedi yang jumlahnya tak terhitung dan penderitaan yang tidak diinginkan, namun demikian kita mengulangi mitos ini kepada anak-anak kita  dengan mata menatap tajam  berkata:”Jangan khawatir; semuanya akan baik-baik saja.”
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9