F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian III Selesai)

Bagian 1:Namun hal ini tidak menghalangi kerja akademisku.  Imanku telah menjadi sebuah iman yang kognitif (pada tatar intelejensia—red)—sebuah kekristenan yang berasal dari  leher ke atas. Sejauh saya dapat mengontrol teks, saya telah berbahagia. Saya menjalani kehidupan dalam  realita yang tidak utuh bahwa artikulasi teologia  hanya menjadi valid manakala hal itu didasarkan pada eksegesis yang baik dan tidak ada hal lainnya lagi. Seperti pepatah kodok didalam  air yang mendidih secara perlahan-lahan dalam pot, saya tidak merasakan bahwa saya sedang berada  dalam perjalanan  menuju penghancuran diri sendiri.

Bagian 2 :Pada saat yang sama, problem pada banyak non Kharismatik adalah walau mereka  mengklaim  bahwa Tuhan dapat menyembuhkan, mereka berlaku seolah dia tidak akan menyembuhkan. Kita kerap tidak percaya akan kemampuan Tuhan—kita tidak sungguh-sungguh yakin bahwa Tuhan dapat menyembuhkan.



(8) Banyak broker-broker kekuasaan dalam evangelikalisme, semenjak pergantian abad, merupakan  orang-orang berkulit putih, para pria yang obsesif kompulsif
.  Semenjak era para Princetonian/para teolog   keluaran Princeton Theological Seminary ( Hodge, Warfiel, Machen, dan lainnya) , Evangelikalisme non kharismatik Amerika telah didominasi oleh  akal sehat Skotlandia,  pasca pencerahan, otak kiri ( logik, analitik, dan obyektif) , orang-orang kulit putih. Situasi ini mengungkapkan bahwa kita menyembunyikan  sebagian citra Tuhan, menyembunyikan sebagian kesaksian Roh, dan oleh karena itu kita tidak sejalan dengan sejarah Kekristenan [ Terkait hal ini, lihat  Vern Poythress, “Modern Spiritual Gifts As Analogous To Apostolic Gifts: Affirming Extraordinary Works Of The Spirit Within Cessationist Theology,” Journal of the Evangelical Theological Society 39 (1996) 72-102, dimana dia membenarkan adanya  mujizat-muizat dikalangan  “cessationist.” Bagian argumentasinya yang patut dicatat” bahwa para penganut pandangan cessationist  pada abad ke-19 merasakan kehadiran Tuhan dan telah melihat perbuatan-perbuatan Tuhan berlangsung yang tidak sesering pada para   cessationist  masa kini) . Implikasi-implikasi dengan demografik semacam ini  bermacam-macam. Tiga diantaranya adalah sebagai berikut.

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian II)

Sebelas Tesis

Daniel B. Wallace, Ph.D
di Indonesia- dalam acara Sola Scriptura
Inilah  pengalaman penyakit  kanker  yang  diidap oleh anak lelakiku yang membangunkan semua kesadaranku, yang  membawaku kembali kepada hal-hal yang paling mendasar. Dan diluar pengalaman ini saya sedang bergulat dengan isu-isu praktis tentang pneumatology ( doktrin Roh Kudus).

Saya hendak menawarkan sebelas saran, sebelas tantangan—sebelas tesis jika anda  mau—yang berkaitan dengan area-area ini dalam kehidupanku sendiri yang Tuhan sampaikan. Saya belum sampai dengan 95 buah—dan ini bukanlah  Schlosskirche of Wittenberg (Gereja di Wittenberg).  Tetapi saya  berharap dan berdoa agar esai ini akan membantu orang-orang Kristen lainnya penganut pandangan “cessationist” terhindar dari perangkap  dimana saya terjerembab   kedalamnya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9