Pengantar
Mo, salah satu penghuni sebuah penjara berpengaman maksimum
dimana saya menyelenggarakan sebuah seminar, adalah seorang rekan yang sangat
penting. Walau Mo sama sekali tidak memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai
seorang pegulat Sumo, dia nyaris
saja memiliki wibawa yang besar untuk menjadi
pesumo. Untuk sosok seukuran dan sekuat dia, pada dasarnya dia telah kehilangan
semua gigi bagian depannya. Ketika Mo secara sukarela menyajikan musik khusus
untuk seminar ini, sahabatku Dick Plowman, seorang mantan jemaat kami dan rekan pelayanan penjara, memperkenalkan Mo
kepada hadirin: “Sekarang mari kita saksikan, lagu nomor berapa yang akan Mo
nyanyikan bagi kita? Baik! Lagu manapun
yang dia inginkan!”
Mo adalah sosok pria
besar dan kuat, seorang pria yang hampir semua penghuni penjara tidak ingin untuk menantang atau menyerangnya.
Karena kekuatannya, dia dapat melakukan apapun
yang dia inginkan dalam batas-batas sistem penjara. Kuasa dan kekuatan fisik yang kuat dari
seorang pria yang jahat memang sebuah kenyataan yang menakutkan. Kuasa
seorang yang baik membuat nyaman. Tetapi
hal-hal lain yang dimiliki seseorang
menentukan bagaimana kuasanya dipandang.