Keenam, kemurniannya.
Sekiranya ada orang yang masih ragu terhadap Alkitab, namun mau membaca Alkitab dengan hati yang terbuka dan sungguh-sungguh, maka kami akan bertanya kepadanya tentang kemungkinan penulis Alkitab tersebut.
Jika disimak dengan baik, maka kita melihat Alkitab menelanjangi kelemahan manusia berdosa, tanpa kecuali. Termasuk di sini adalah kelemahan para nabi (Ini juga keunikan Alkitab dibandingkan dengan kitab suci lainnya).
Itulah sebabnya, nabi Musa, pemimpin besar Israel itu dicatat dalam Alkitab bahwa dia pernah membunuh. Padahal, ketika Musa menerima kesepuluh hukum Taurat dari Allah, salah satu di antaranya adalah perintah untuk jangan membunuh (hukum ke-6).
Dari sini kita dapat membayangkan kesulitan yang dialami Musa ketika menyampaikan Taurat tersebut kepada umat Israel, di mana umat Israel telah mengetahui sebelumnya akan peristiwa pembunuhan tersebut.
Kemudian, nabi Abraham yang disebut dengan istilah bapak orang beriman -merupakan gelar yang sangat tinggi dan mulia yang hanya diberikan kepada Abraham- namun Alkitab mencatat kelemahan Abraham ketika dia berkata kepada istrinya: "Katakanlah bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka (orang-orang Mesir) dengan baik… dan aku dibiarkan hidup"Hal seperti ini dilakukannya lagi ketika dia bertemu Abimelekh (Kej.12:13) (lihat Kej.20).