Oleh : Martin Simamora
Akankah Selama-Lamanya
Bergantung Pada Karya Yesus ataukah Aku Dapat Mandiri
Tanpa Dia?
Saya
sudah menjelaskan bahwa tidak seperti yang anda bayangkan dan sebetulnya
bukanlah perkataan saya sama sekali, tetapi dinyatakan oleh Yesus sendiri! Sekali
selamat tetap selamat ataupun Yesus
Kristus penjamin keselamatanmu, tidak
serta merta membuat orang-orang Kristen menjadi orang-orang Kristen yang tidak memiliki perbuatan baik dalam “arsenal” perilakunya sehingga bagaikan orang-orang
lepas dari kandang –lepas kendali. Itu
terjelaskan dalam 2 artikel tersebut. TETAPI benar sekali bahwa SAMA
SEKALI Yesus tidak ada mengindikasikan perbuatan baik sebagai setitik saja SYARAT atau
INDIKATOR untuk selamat atau kehilangan keselamatan. TETAPI
benar sekali bahwa SAMA SEKALI
YESUS memang mengindikasikan bahwa orang yang dipilihnya untuk
diselamatkan akan BERBUAH dan Yesus
katakan berbuah lebat; dan hal itu harus dipahami, sebagaimana Yesus jelaskan, sebagai buah-buah yang dihasilkan dalam
keselamatan; ya... orang-orang yang
dipilih sebagai DOMBANYA akan menghasilkan, ada produk-produk ranum dari setiap orang percaya dan Bapa
sendirilah yang memastikannya (bacalah
Yohanes 15:1-8).
Sayangnya ada orang-orang Kristen yang sekalipun tidak
dapat menjungkalkan perkataan Yesus
terkait hal ini, namun berpikir bahwa
Yesus keliru; bahwa perkataan Yesus ini
menjadikan manusia tidak bernilai sama sekali dimana mereka beranggapan
menjadikan manusia seolah tidak berdaya atau tidak memiliki kemampuan untuk
secara mandiri dari dirinya sendiri untuk menghasilkan perbuatan-perbuatan baik.
Pemikiran semacam ini adalah awal dari sebuah
ketergelinciran yang amat mengerikan sebab ini berpangkal pada SAMUDERA
USAHA MANUSIA yang mendasari sebuah gagasan yang menjadi lawan frontal
terhadap firman Yesus diatas :”manusia harus berusaha untuk selalu
berbuat baik atau meningkatkan kualitas manusianya agar pantas untuk masuk ke
Sorga atau Selamat.” Jelas gagasan-gagasan yang
bersalutkan “permen-permen” kemampuan
manusia untuk berbuat baik bahkan mulia dalam kemasan-kemasan ayat-ayat Alkitab,
telah menjungkirbalikan apa yang sebenarnya Yesus katakan.