אָמֵן׃ ,אֶחָד הָאֱלֹהִים ,הַקֹּדֶשׁ וְרוּחַ וְהַבֵּן הָאָב בְּשֵׁם
ܒ݁ܫܶܡ ܐܰܒ݂ܳܐ ܘܰܒ݂ܪܳܐ ܘܪܽܘܚܳܐ ܕ݁ܩܽܘܕ݂ܫܳܐ ܚܰܕ ܐܰܠܳܗܳܐ ܐܰܡܺܝܢ
بسم الاب والابن و الروح
القدس، الاله الواحد،آمين
v
SALIB
AL-MASIH DI MATA PARA PENULIS
ARAB-MUSLIM
KONTEMPORER
Oleh:
Dr. Bambang Noorsena, S.H., M.A.
Copyright © 2015 Institute For Syriac Culture Studies
The painting depicts Christ’s crucifixion at Golgotha, the
‘Place of the Skulls’ outside Jerusalem. The two criminals are crucified on
either side of Christ. Mary and St John stand by the cross, while Mary
Magdalene kneels at its foot. Another Mary, the wife of Clopas, lies
overwhelmed with grief in the arms of an old woman. Behind them soldiers cast
lots for Christ’s garments (John 19: 17-30). There are four known crucifixions
by Lastman. This painting is the most monumental of the four.- Rembranthuis
|
Salib al-Masih dan Thariq
al-Alam (Jalan Sengsara)-Nya adalah salah satu “batu sandungan” dalam
dialog teologis Kristen-Islam hingga sekarang. Salah satu alasan penolakan
Islam atas historisitas penyaliban Yesus, didasarkan atas sebuah ayat dalam
al-Qur’an: “wa mâ qatalûhu wa mâ
shalabûhu wa lâkin syubbiha lahum (Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula
mereka menyalibkannya, melainkan yang disamarkan bagi mereka)” (Q.s.
An-Nisa’/4:157). Meskipun ayat ini masih menjadi perdebatan diantara para ahli
tafsir al-Qur’an sejak masa klasik, dan tidak pernah tuntas hingga sekarang,
akan tetapi berbagai bentuk teori telah dikemukakan untuk menyangkal, atau
minimal meragukan historisitas penyaliban Kristus.
Salah
satu teori yang sering diajukan hingga zaman kita, yaitu teori penggantian.
Dalam teori ini dikemukakan bahwa orang lain telah diserupakan dengan Yesus dan
menggantikan-Nya di kayu salib. Meskipun teori ini tidak memuaskan sejak zaman
klasik, seperti tampak dari karya Ibn
Jarir al-Thabari, Jami’ al-Bayan fi al-Tafsir al-Qur’an,
tetapi teori ini tampaknya lebih banyak dianut dalam banyak tafsir tradisional,
seperti Tafsir Jalalain, Tafsir Baidhawi, Tafsir Munir, dan banyak tafsir lain dalam bahasa Indonesia.
Teori
lain lagi mungkin dapat diikuti di sini sebagai bahan perbandingan, yaitu tafsiran sekte Ahmadiyyah, yang
mengakui historisitas penyaliban Yesus, meskipun Yesus hanya pingsan di kayu
salib, lalu Ia turun dan pergi ke India. Sebuah kuburan di Punjab, Srinagar,
dipercayai sebagai bukti lolosnya Yesus dari penyaliban dan kematian-Nya secara
wajar di India, pertama kali diajukan oleh Mirza
Ghulam Ahmad, dalam bukunya berbahasa Urdu,
Masih
Hindustan Mein (Jesus in India).