Oleh : Martin Simamora
Apa Yang Harus Kuperbuat Untuk
Memperoleh Hidup Kekal?
Ilustrasi : Kejahatan jalanan- dailymail.co.uk |
Lukas 10:25-29 “ (25) Pada suatu kali
berdirilah seorang ahli Taurat
untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (26) Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang
tertulis dalam hukum Taurat? Apa
yang kaubaca di sana?" (27) Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
(28) Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan
hidup." (29) Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus:
"Dan siapakah sesamaku manusia?"
Teks diatas memberikan sejumlah informasi
penting yang harus diperhatikan keberadaannya. Pertama, Lukas memberitahu kepada kita bahwa MOTIF UTAMA ahli Taurat dalam dialog yang dibangunnya adalah
untuk MENCOBAI Yesus. Kedua, jawaban ahli taurat atas pertanyaan Yesus
secara jitu memperlihatkan kegagalan ahli taurat UNTUK MEMPEROLEH hidup kekal. Terakhir, ahli Taurat bersiasat untuk membenarkan dirinya dengan
kebenarannya sendiri namun tetap gagal secara telak.
Satu hal teramat
penting dan tidak terbantahkan adalah: “apa yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal,” adalah kebutuhan pokok manusia. Dalam derajat yang sangat
fanapun pertanyaan ini akan dimaknai bagaimana agar saya dapat hidup selama-lamanya tidak mengalami kematian;
demikian juga bagi si ahli Taurat dalam pandangannya. Aksi mencobai Yesus dengan
demikian dapat dikatakan sebagai memiliki nilai strategis bagi dirinya pribadi,
setidaknya dia ingin memperlihatkan kepada Yesus bahwa dirinya sudah melakukan
apa yang seharusnya DILAKUKAN sebagaimana dituntut oleh Hukum Taurat.
Kelihatannya Yesus memiliki nilai penting bagi dia, tentu kita tidak akan berupaya menebak isi benaknya sebab itu
bukan poin pentingnya.