Oleh : Martin Simamora
Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu : Apakah Hanya HIV Penyakit Seksual Yang Tidak Dapat Disembuhkan?
Credit : voxxi |
Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu
Pengkhotbah
11:7-10-12:1 “(7) Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi
mata;(8) oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya,
biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari
yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah
kesia-siaan.(9)Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu
bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu,tetapi
ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
(10)Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu,
karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.... (12:1) Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan:
"Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!", “
Artikel ini
saya tulis sebagai sebuah peringatan dan
perenungan bagi diri saya sendiri sebagai orang tua dan juga bagi para pembaca baik kepada
keluarga, anak-anak remaja baik putera dan puteri dan anak-anak muda agar tidak
membiarkan dirinya larut dan terjebak dalam kemajuan zaman yang lebih
mendewakan kebebasan individual untuk menikmati dan mengeksplorasi seksualitas dalam cara-cara yang tidak kudus
dan di luar pernikahan yang kudus didalam Tuhan.
Pagi tadi, saya menerima sebuah telepon
dengan kabar yang sangat menyedihkan baik baginya dan juga bagi saya sebagai
seorang sahabat. Orang yang dikasihinya menderita penyakit akibat hubungan
seksual, apa yang paling menyedihkan dan memukul bahwa dirinyalah sebagai “carrier” yang
menjadi penular. Belum cukup sampai
disitu kesedihan itu, akibatnya bisa jadi akan sangat
fatal bagi kekasihnya sebab kemungkinan tidak dapat disembuhkan dan kematian sangat dekat dan mungkin tidak dapat dielakan secara medis. Ini yang
mendorong saya menuliskan artikel ini. Semoga menjadi refleksi bagi para remaja putera/puteri, anak-anak muda dan
juga keluarga agar bijaksana dalam menikmati masa muda, dan bagi kita sebagai orang tua untuk menimbang
kembali bagaimana kita selama ini mengarahkan putera-puteri kita dalam
menjalani kehidupan dan mengejar cita dan impian mereka.