0 la ilaha illa Allah

Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku
dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)http://krulnuox.blogspot.com

“Membaca atau mendengar judul diatas, tentulah kita segera akan mengatakan bahwa itu adalah bagian pertama dari Syahadat (Credo/Pengakuan Iman) agama Islam seperti tertulis dalam QS. 47:19.”

Benar! Tetapi perlu diketahui bahwa kalimat itu sudah diucapkan oleh umat Kristen Arab jauh sebelum kehadiran agama Islam dengan Al-Qurannya yang lahir pada abad VII! (yang kemudian ditulis dalam Alkitab dalam bahasa Arab), yaitu  ketika mereka membaca surat rasul Paulus  yang pertama kepada jemaat di Korintus yang aslinya dalam bahasa Yunani berbunyi: “oudeis theos eimee heis” dan diucapkan oleh umat Kristen Arab seperti judul diatas, dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ‘tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa’ (1Kor. 8:4).

0 The Lord's Prayer ( in Ancient Aramaic )

A phrase by phrase rendition of the Lord's Prayer in Aramaic similar to its original form as prayed by Jesus.

It is generally agreed that the historical Jesus primarily spoke Aramaic,^[1], along with some Hebrew and Greek (although there is some debate as to the degree^[2]). The towns of Nazareth and Capernaum, where Jesus lived, were primarily Aramaic-speaking communities, although Greek was widely spoken in the major cities of the Mediterranean Basin. Jesus may have also known enough Hebrew to discuss the Hebrew Bible, and he may have known Koine Greek through commerce in nearby Sepphoris.