Oleh : Martin Simamora
Menguji Pengajaran
Joseph Prince
“Pengakuan Dosa—Apakah
Bagi Orang Percaya?” (3)
Bacalah lebih dulu bagian 2
Sebuah hal teramat penting harus saya kemukakan sebelum melaju untuk menyentuh poin 2 sub poin 3; ini
harus senantiasa dicamkan manakala anda berpikir bahwa pengajaran para rasul memiliki hal
kontroversial ketika mengandung elemen yang dinilai atau disangka akan mencemari pengajaran
anugerah; elemen yang bernada memperingatkan orang percaya untuk memperhatikan bagaimana orang percaya harus hidup didalam anugerah – menanggalkan
manusia lama dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan oleh Allah. Sebuah hal itu adalah :
2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Sehingga haruskah dikatakan bahwa
pengajaran keselamatan oleh anugerah
saja menjadi tercemar kala didalam pengajaran anugerah tersebut terkandung elemen
menyatakan kesalahan,untuk memperbaiki
kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran? Sampai-sampai dikatakan, jikalau masih saja pengkhotbah atau gereja melakukan hal sedemikian maka berarti masih
bercampur dengan taurat. Pandangan demikian
jelas sekali berlawanan dengan “tulisan yang diilhamkan Allah,” yang
masih menyatakan kesalahan, memperbaiki
kelakukan dan mendidik dalam kebenaran. Jangan pernah menjadikan pengajaran yang berlawanan dengan
kesaksian-kesaksian yang tercatat didalam Alkitab sebagai ajaran yang lebih mulia.
Jika demikian maka anda telah disesatkan oleh seorang penyesat! Kita harus tunduk kepada “tulisan yang diilham Allah” bukan
melarikan diri dengan pengertianmu sendiri. Yesus adalah teladan bagi kita
dalam hal penundukan diri terhadap firman : Matius 26:35, bacalah
dan anda akan menemukan sebuah kefantastisan bagaimana Yesus menundukan
dirinya.