F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 KEKUDUSAN TUHAN (4) : “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah”


UB David
Markus 2:7-...
"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"(8) Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Kekudusan Yesus Kristus
Janji-janji kedatangan Mesias dalam Perjanjian Lama menjadi semakin spesifik, hingga janji-janji itu menjadi terbukti bahwa Mesias tidak hanya manusia tetapi juga Tuhan (lihat Yesaya 9:6-7; Mika 5:2). Dengan demikian, Dia  haruslah yang  kudus. Dan demikianlah, ketika  malaikat memberitahukan kepada Maria mengenai anak yang akan dilahirkan secara ajaib dari dirinya, seorang perawan, malaikat itu berkata,” "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:35)

Sepanjang hidup dan pelayanan Yesus Kristus di bumi, semakin jelas bahwa Yesus bukanlah manusia pada umumnya;  jelas sekali, Dia lebih dari sekedar nabi dan lebih dari sekedar manusia biasa. Yesus adalah Anak Allah. Bahkan setan-setan mengakui dia sebagai  yang kudus dari Tuhan” (Markus 1:24; Lukas 4:34). Hal-hal yang Yesus ucapkan dan lakukan menandai Dia sebagai  Orang yang  menegakan kepala dan  pundaknya diatas manusia-manusia biasa lainya. Petrus adalah seorang nelayan profesional, namun ketika dia mematuhi instruksi-instruksi Yesus, hasilnya menakjubkan. Respon  Petrus  tepat :

Lukas 5:8
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

0 KEKUDUSAN TUHAN (3) : Celakalah aku!... Sebab aku ini seorang yang najis bibir namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."

Yesaya 6 :  (5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." (6) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. (7) Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."

Yesaya dan Kekudusan Tuhan
(Yesaya 6:1-10)
(1) Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci (2) Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. (3) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" (4) Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap (5) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." (6) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. (7) Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." (8) Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" (9) Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! (10) Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

Kematian Uzia nampaknya telah mengakhiri sebuah era, era keemasan , bagi Yehuda. “Era baik” telah berakhir,  “era sukar” menyongsong sebagaimana  diperlihatkan ayat 9 dan 10. Pelayanan Yesaya dijalankan --menurut sudut pandang seorang manusia-- disaat paling sulit yang mungkin  untuk terjadi. Pelayanan Yesaya tidak akan dianggap sebuah pelayanan yang sukses ( sebagaimana banyak nabi Perjanjian Lama yang berhasil).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9