F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 DALAM KEMATIAN



Oleh: Martin Simamora

Siapakah Yang Menggembalakanmu,  Sang Maut Atau Sang Juruselamat?



Sangat bernilai untuk terlebih dahulu membaca: “Kasih Karunia Adalah


Bahkan seorang  yang mengalami “near  death experience“ atau NDE sekalipun, tak bisa memberikan sebuah deskripsi yang memuaskan  mengenai pengalaman yang disebut kematian itu sendiri, bagaimanakah realitasnya. Karena sesungguhnya ia hanyalah nyaris mati. Alkitab memiliki deskripsi-deskripsi yang begitu tajam,mengenai peristiwa-peristiwa yang dapat menempatkan manusia dalam kemungkinan-kemungkinan kematian yang tak dapat dikendalikannnya agar itu merupakan peristiwa menjelang ajal yang membahagiakan hingga pada kekekalannya. Apalagi memberikan informasi pasti mengenai kematian pada peristiwa apakah yang akan berlangsung atau terjadi setelah kematian itu sendiri, tak ada apapun sama sekali. Kematian yang mencemaskan atau menakutkan, karena kemisteriusannya. Tak mungkin mengirimkan misi Apolo untuk melakukan penjelajahan pada dunia tanpa batas dan tak terpetakan itu.

Tuhan  sebagai pencipta  manusia, oleh atau berdasarkan Alkitab, telah digambarkan sebagai pemegang tunggal kepemilikan nyawa bahkan didalam peristiwa kematian dalam  ragam modus operandi yang berlangsung di dalam berbagai peristiwa sehari-hari. Kematian, apapun juga yang mengakibatkannya, hanya memiberikan 2 pilihan bagi manusia untuk menakar peristiwa  kematian itu, apakah? Hanya 2 dan itu begitu mendasar dan sekaligus paling mendebarkan, apakah kematian itu merupakan: (1)peristiwa yang sama sekali tak ada hubungannya dengan Tuhan dan (2)peristiwa yang melibatkan  kedaulatan Tuhan atas berbagai peristiwa di dunia ini sebagai pencipta alam semesta dan segala mahkluk yang bernafas.


Bagaimana dengan Alkitab? Apakah yang akan ditunjukan pada manusia? Apakah Alkitab akan dan ada  memberikan informasi terkait kematian, dan apakah benar Tuhan  menjadi penentu kekekalan yang bagaimanakah pada setiap manusia, ataukah tidak sama sekali?

Mari kita memperhatikan hal berikut ini:

0 Kasih Karunia Adalah



Oleh: Martin Simamora


 Tindakan Allah Untuk Mengatasi Kemustahilan Manusia Untuk Menggapai Keselamatannya Sendiri


Kemustahilan akan apa? Bahwa manusia tidak mungkin mendatangi Allah atau tidak mungkin bersatu kembali dengan Allah dalam sebuah relasi yang begitu penuh kasih dan penuh pengenalan akan Dia. Mengapa? Karena telah terjadi keterpisahan yang dilakukan Allah berdasarkan perbuatan dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, tepat setelah penghakiman dan penghukuman yang kemudian menguasai segenap manusia di sepanjang generasi dan peradaban manusia [Kejadian 3:11-22]. Penghakiman dan penghukuman ini, pada akhirnya ditetapkan dalam sebuah tindakan pengusiran manusia dari hadapan Allah, oleh-Nya:

Kejadian 3:23-24 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.


Pengusiran ini bukan sekedar pengusiran satu dan dua manusia saja, tetapi  telah menghukum segenap generasi manusia, dan satu-satunya peristiwa yang dapat memulihkan situasi ini hanyalah  berdasarkan janji Allah untuk mengatasi kuasa maut yang memerintah dalam peristiwa dosa itu, yaitu:

Kejadian 3:15  Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Manusia diusir dalam vonis-vonis kekal yang mengikatnya [Kejadian 3:11-22], dan dalam hal itu, Allah hanya mengindikasikan satu hal saja terkait penyelamatan dari situasi maut ini, yaitu kala janji: “keturunannya akan meremukan kepalamu,” digenapi.


Inilah satu-satunya yang menjadi karakteristik bagi sebuah peristiwa untuk disebut  peristiwa berdasarkan kasih karunia Allah, yang sangat erat dengan: (1)kemustahilan manusia untuk meluputkan dirinya dari murka Allah terhadap keberdosaannya, yang menantikan waktu-waktu penggenapan penghukuman itu, apakah saat masih di bumi ataukah nanti pada hari penghakiman dan (2)bagaimana manusia itu dapat memiliki kehidupan kekal, yaitu kehidupan bersama Allah, hanya berdasarkan kasih karunia-Nya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9