Oleh: Martin Simamora
TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Sang Juru Selamat
Bukan Dipilih Sebelumnya??”
(Bagian
3)
1 Petrus 1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Bacalah
lebih dulu bagian 2B
Teks ini sendiri sudah demikian luar biasa sebab
sedang membicarakan “hal” masa depan
atau akan datang nun jauh di sana namun dalam bingkai sebelum dunia
dijadikan atau diciptakan.
Ketika berbicara
“pengetahuan Allah sebelumnya” maka haruslah diketahui bahwa tidak ada hal apapun yang dapat kita ketahui terkait jenis pengetahuan ini selain dari informasi yang disingkapkan oleh Tuhan
sendiri, dalam Alkitab saya dan anda. Teks ini juga menjadi sebuah peringatan
bahwa pengetahuan sebelum pada Tuhan tidaklah sama dengan manusia memiliki pengetahuan sebelumnya. Pada
manusia “pengetahuan sebelumnya” dapat terjadi karena terlebih dahulu memiliki
atau menggali informasi berdasarkan data aktual atau pada peristiwa aktual dan bahkan
perlu mengalami interaksi dengan orang
aktual agar dapat memiliki semacam “pengetahuan sebelumnya” secara cukup baik
dan spesifik. Misal saja, seorang kandidat pegawai harus terlebih dahulu
mengirimkan CV agar perusahaan atau bagian SDM dapat memiliki pengetahuan sebelumnya atas diri anda,
untuk kemudian dapat menentukan apakah kira-kira
anda akan dipanggil untuk wawancara sebab dinilai layak dan bernilai berdasarkan "pengetahuan sebelumnya" tersebut. Pengetahuan sebelumnya semacam ini, penting bilamana kandidat tertentu pada akhirnya dipilih dan diterima. Sedari awal perusahaan mengupayakan dapat mengukur sejumlah kemungkinan terkait bagaimana kandidat tersebut akan berkontrubusi memenuhi pengharapan perusahaan. Pada Tuhan, tidak
demikian dan sama sekali tidak demikian sebab “pengetahuan sebelum yang dimilikinya” tak memerlukan keberadaan
aktual subyek dan peristiwa aktual yang dilakukan subyek dan sebagai sebuah
peristiwa didalam sejarah. Allah tidak perlu lebih dahulu melihat
anda secara visual sepemandangan mata untuk berbuat sesuatu baru
kemudian Dia dapat tahu dan berencana untuk bertindak. Faktanya tidak! Bahkan Dia memutuskan tindakan kasihNya bukan karena Dia tahu manusia akan menerimaNya, tetapi karena tahu bahwa manusia akan menyalibkanNya! Kasih KaruniaNya berdasarkan kemauanNya sendiri!
Sebab terkait Sang Penebus
yang muncul dalam proginosko atau pengetahuan Allah sebelumnya, maka kemunculan
Sang Penebus bukan sekedar sebuah pengetahuan sebelumnya untuk hal akan datang namun.Sang Penebus itu sendiri secara aktual
telah ada, sudah ada sebagaimana Allah ada. Pengetahuan
Allah sebelumnya terkait hal di masa mendatang menjadi lebih dari sekedar
pengetahuan namun sudah mengandung rencana dan kehendak pada hal yang paling
substansi: Sang Penebus telah ada sementara bumi, waktu, manusia dan sejarah
pun belum ada. Apalagi dosa.