F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

Alkitab Tidak Ada Salahnya (Infallible & Inerrant)



1)Yang ‘inerrant’ (=tidak ada salahnya), adalah Kitab Suci asli (autograph), yang sudah tidak ada lagi.


a) Manuscript-manuscript / naskah-naskah hasil salinan sudah tidak lagi inerrant, apalagi Kitab Suci yang sudah diterjemahan dari bahasa asli ke bahasa lain.

Karena itu kita tidak perlu bingung pada waktu ada orang yang membuktikan bahwa ada kontradiksi / kesalahan dalam Alkitab. Mengapa? Karena autograph sudah tidak ada lagi, sehingga tidak ada orang yang bisa membuktikan bahwa autographnya yang salah atau mengandung kontradiksi. Kalau salinan/copy mengandung kontradiksi / kesalahan, kita dengan mudah bisa berkata bahwa dalam hal itu telah terjadi kesalahan penyalinan.


b) Ada orang kristen / hamba Tuhan yang mempercayai bahwa Alkitab kita yang sekarang inipun tidak ada salahnya. Ini adalah pandangan yang mungkin sekali tulus dan bermotivasi benar (untuk membela Tuhan / Firman Tuhan / kekristenan), tetapi bagaimanapun juga ini jelas merupakan pandangan yang salah dan bodoh!


Hal ini bisa dibuktikan dari adanya:

0 Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?



Oleh: Martin Simamora

Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?
Lukas 22:44
Salah satu sebab mengapa Predestinasi dinilai sebagai menyesatkan, sekalipun hal itu mewarnai Alkitab secara kental adalah: pandangan  yang menyatakan bahwa dengan demikian  apakah lagi gunanya berdoa? Atau dengan demikian doa tidak lagi dibutuhkan untuk segala sesuatu  yang telah ditetapkan. Pertanyaan ini sekilas nampak rasional  bagi siapapun, apalagi jika memandang predestinasi sebagai sebuah bentuk fatalisme. Apa yang dilupakan ketika berpendapat demikian adalah, lupa bahwa Allah bukanlah manusia yang pendek akal dan Allah bukanlah manusia yang sama sekali tak memiliki kemegahan  Allah. Paling fatal, Allah bukan manusia yang dijejali dosa sehingga tak akan sanggup memahami hal yang bagi pikiran manusia dua hal yang absurd untuk disatukan. Ya....  menjadi  hal yang sukar oleh sebab natur manusia itu sendiri.


Pada kesempatan ini saya tidak akan meluncur hingga ke kedalamannya, tetapi saya hendak mengajak pembaca untuk melihat bagaimana Yesus sendiri mendemonstrasikan  hal  yang  dinilai sebagai dua hal yang tak mungkin berpasangan, didalam Yesus justru tak terpisahkan satu sama lainnya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9