Oleh :Martin Simamora
Artikel ini sepenuhnya diadaptasi oleh Editor dari karya Greg Johnson, Ph.D, "Predestination : God’s Sovereignty in Salvation"
Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah
Bacalah terlebih dulu bagian1
Berhala terbesar dalam budaya modern,
maju nan canggih saat ini adalah
pengidolaan atau pengagungan atas
penentuan sendiri atas diri sendiri atau personal self determination. Pilihan
personal atau pribadi sedemikian dijunjung melampaui Allah. Berangkali alasan sukarnya
mengajarkan doktrin predestinasi adalah karena untuk mengkhotbahkan
doktrin ini, berarti menghujam pemberontakan
hati manusia di kedalamannya.
Efesus 1:11“di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya “
Authorized (KJ) Version: “in whom also we have obtained an inheritance, being predestinated according to the purpose of him who worketh all things after the counsel of his own will”NIV : “In him we were also chosen, having been predestined according to the plan of him who works out everything in conformity with the purpose of his will.”
Siapakah yang memutuskan? Allah yang
membuat keputusan, dan Dia tidak peduli bagaimana perasaanmu terhadap keputusan
yang Dia telah buat. Allah itu kudus. Allah itu berdaulat. Allah adalah
Allah. Bersujud dan gentarlah akan Tuhan. Bersembah sujudlah dihadapan dia dan
sembahlah.