Oleh : Martin Simamora
Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus?
|
Lukas 2:8-20
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..." - Credit :
Leeds Museums and Galleries |
Yesus Sumber
Keselamatan. Apakah Satu-Satunya?
Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda
tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan
‘satu-satunya,’ itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti
ketika saya mengatakan bahwa Natan
adalah ‘satu-satunya’ anak yang saya
miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah
‘satu-satunya’ anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat
dalam Kartu Keluarga dan semua hal
yang berhubungan dengan dokumen sipil yang
direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak lain, selain Natan, tidak akan pernah ada
anak lain yang akan saya akui sebagai satu-satunya
anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik
atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya
anak ayah dan ibunya.
Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah
fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh
apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah
realita, bukan realita yang diadakan
dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah
ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi
kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan
satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia
bukanlah sebuah opsi atau semata variabel
kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk percaya kepadanya.